Mohon tunggu...
Annisa Agustin
Annisa Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Preclinical

Good things take time

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Wirausaha Terdampak Covid-9, Peserta KKN BTV 3 UNEJ Berikan Pelatihan Pemasaran Online

3 September 2021   14:30 Diperbarui: 3 September 2021   14:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Back To Village (BTV) III Universitas Jember di Pamengkang, Mundu, Kabupaten Cirebon memberikan pengenalan dan pelatihan pemasaran online kepada pemilik usaha pudding dan salad buah yang terdampak COVID 19.

Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak dibagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah. Desa Pamengkang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. 

Desa Pamengkang memiliki 5 Dusun, 13 Rukun Warga dan 60 Rukun Tetangga. Kawasan tersebut terdiri atas pemukiman, pesawahan dan industri-industri kecil. Mata pencaharian warga Desa Pamengkang didominasi oleh pedagang, buruh, dan pegawai swasta.

Pandemi COVID 19 yang melanda Indonesia sejak tahun 2020 silam mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Tidak dapat dipungkiri jika COVID 19 melumpuhkan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia. Salahsatu yang merasakan dampak dari pandemi ini adalah para pedagang/pelaku usaha kecil. 

Hal ini pun melanda pelaku usaha pudding dan salad buah di Desa Pamengkang yaitu Ibu Sri yang mengalami penurunan pendapatan. Sebelum pandemic, Ibu Sri sering mendapat pesanan dalam jumalh banyak untuk berbagai acara seperti arisan, rapat ataupun pengajian.

Namun, terkait adanya kebijakan sosial distancing mengakibatkan pesanan berkurang dan omset pun berkurang. Pemasaran produk yang masih bersifat konvensional dan belum merambah ke sistem pemasaran online mengakibatkan selama pandemi ini mengalami penurunan omset. Selain itu, pengemasan produk yang sederhana dan tanpa label menyebabkan produk kurang diminati. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Berdasarkan permasalahan tersebut, saya, Annisa berinovasi melalui program yang sudah saya susun untuk membantu meningkatkan kualitas produk pudding dan salad buah milik Ibu Sri. Program kerja yang saya lakukan adalah inovasi pada kemasan dan  tatanan produk serta sosialisasi pemasaran produk melalui media sosial. 

Kemasan produk akan saya rekonstruksi agar lebih menarik pelanggan dan juga pemberian label.  Adanya label pada kemasan tidak hanya membuat masyarakat lebih mengenali produk tersebut dan bisa membedakannya tetapi juga bisa meningkatkan brand awareness yakni kemampuan konsumen untuk mengingat suatu produk hanya dari nama, logo, dan lain-lain. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Pemasaran produk pun akan saya lakukan berbasis digital marketing melalui platform Instagram, saya akan memberikan pembimbingan kepada Ibu Sri selaku pemilik usaha untuk melakukan teknik penarikan pelanggan seperti pembuatan foto produk agar membuat pembeli semakin tertarik. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat membantu pemilik usaha untuk mengembangkan dan mengoptimalisasi penjualannya baik secara offline maupun online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun