3. Aktivitas seksual
Anak-anak memiliki tingkat keingin tahuan yang tinggi, apalagi terhadap lawan jenis. Bahkan mereka cenderung meniru apa yang kerap mereka lihat, misal menyaksikan kedua orang tuanya saling cium pipi tiap hari atau berpelukan mesra.Â
Edukasi kepada anak-anak bahwa aktivitas tersebut tergolong aktivitas seksual yang hanya boleh dilakukan ketika sudah menikah. Jelaskan juga resiko yang akan terjadi jika anak seusianya melakukan aktivitas seksual tersebut.Â
4. Kekerasan atau pelecehan seksual
Edukasi seks memang memiliki tujuan untuk meminimalisir kejadian-kejadian seperti ini. Maka dari itu, ajarkan kepada anak bahwa tidak ada seorang pun yang harus merasa diwajibkan untuk berhubungan seks atas dasar paksaan atau ketakutan. Jelaskan mengapa mereka harus melindungi dirinya seperti berteriak minta tolong ketika merasa terintimidasi dengan orang yang jahat atau menggodanya.Â
Cara-cara tersebut kerap disebut sebagai susunan untuk mengedukasi anak usia dini mengenai aktivitas seksual. Karena pada dasarnya, anak-anak adalah mereka yang memiliki rasa penasaran dan keingin tahuan akan sesuatu yang baru. Namun, dikhawatirkan melewati batas seperti terjadi pelecehan seksual pada kasus diatas, maka edukasi seksual kepada anak usia dini sangat perlu sebagai salah satu bentuk pengawasan dari orang tua.Â
Pastikan Anda memenuhi rasa penasaran anak-anak dengan mengajarkannya, dan kenalkan dengan resiko-resiko yang dapat terjadi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H