Makna Sebuah Do’a
Saat saya masih kecil,ibu saya selalu mengajarkan kepada saya agar selalu mengawali sesuatu dengan berdoa . Karena , diharapkan sesuatu yang diawali dengan doa akan memberi orang tersebut kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan atau acara yang akan diikuti dan dijalani . Saya yakin bukan hanya saya yang diajarkan demikian , tetapi semua anak oleh orang tuanya . Sebenarnya apa itu doa ? apakah setiap orang wajib berdoa ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , do’a adalah permohonan (harapan,permintaan,pujian) kepada Tuhan . Sedangkan pertanyaan tentang apakah setiap orang wajib berdoa menurut hemat saya , tentu jawabannya iya . seperti pengertian diatas dengan doa seseorang telah berharap , meminta dan memuji kepada Tuhannya agar di beri sesuatu sesuai dengan yang telah dia doakan tersebut . mungkin kelancaran dalam hidup , kesehatan , panjang umur , bahkan dosa-dosa yang diampuni .
Kembali pada arti atau makna sebuah doa , saat saya berada di bangku taman kanak-kanak kami dibiasakan untuk berdoa saat mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar mengajar . Hal ini kemudian berlanjut hingga masa sekolah dasar . karena TK dan SD saya masih berada di satu kampung maka mayoritas masih satu agama . Kemudin saat saya menginjak dibangku SMP , ada beberapa teman saya yang memang berbeda keyakinan . Namun , hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi kami untuk bersama-sama menjalin pertemanan . Saat mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar mengajarpun , biasanya yang memimpin adalah ketua kelas akan berkata “Berdoa menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing” . menurut saya sejauh itu tidak ada masalah . karena memang di lembaga pendidikan manapun tentu siswanya akan diajarkan rasa toleransi beragama . Lain hal nya ketika saya duduk di bangku SMA , saya menempuh pendidikan di MA (madrasah aliyah) yang tentu saja semua siswanya berasal dari satu keyakinan . Biasanya ketua kelas akan memimpin doa dengan berkata “Berdoa mulai ...(kemudian kami sama-sama membaca doa sebelum belajar)” begitu juga di akhir pelajaran .
Kemudian ada berita kemarin-kemarin tentang pro dan kontra tentang pembacaan doa pembuka dan penutup dalam kegiatan belajar mengajar menurut saya boleh saja dalam arti kenapa harus dihilangkan ? asal memang tidak saling mengganggu keyakinan masing-masing tidak perlu dihapuskan . saya percaya di lembaga pendidikan manapun dari dasar sampai perguruan tinggi kita pasti diajari toleransi berbeda keyakinan . memang kemudian wacana tersebut telah di revisi dan banyak klarifikasi dari pihak yang pro maupun kontra . Jadi , Alangkah baiknya kita hidup bersama-sama berdampingan dan saling memiliki rasa toleransi yang tinggi demi kebaikan kita bersama . semoga .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H