Mohon tunggu...
Annisa Ayu Berliani
Annisa Ayu Berliani Mohon Tunggu... -

Annisa Ayu | Surakarta | Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Sebuah Do'a

15 Desember 2014   07:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Makna Sebuah Do’a

Saat saya masih kecil,ibu saya selalu mengajarkan kepada saya agar selalu mengawali sesuatu dengan berdoa . Karena , diharapkan sesuatu yang diawali dengan doa akan memberi orang tersebut kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan atau acara yang akan diikuti dan dijalani . Saya yakin bukan hanya saya yang diajarkan demikian , tetapi semua anak oleh orang tuanya . Sebenarnya apa itu doa ? apakah setiap orang wajib berdoa ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , do’a adalah permohonan (harapan,permintaan,pujian) kepada Tuhan . Sedangkan pertanyaan tentang apakah setiap orang wajib berdoa menurut hemat saya , tentu jawabannya iya . seperti pengertian diatas dengan doa seseorang telah berharap , meminta dan memuji kepada Tuhannya agar di beri sesuatu sesuai dengan yang telah dia doakan tersebut . mungkin kelancaran dalam hidup , kesehatan , panjang umur , bahkan dosa-dosa yang diampuni .

Kembali pada arti atau makna sebuah doa , saat saya berada di bangku taman kanak-kanak kami dibiasakan untuk berdoa saat mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar mengajar . Hal ini kemudian berlanjut hingga masa sekolah dasar . karena TK dan SD saya masih berada di satu kampung maka mayoritas masih satu agama . Kemudin saat saya menginjak dibangku SMP , ada beberapa teman saya yang memang berbeda keyakinan . Namun , hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi kami untuk bersama-sama menjalin pertemanan . Saat mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar mengajarpun , biasanya yang memimpin adalah ketua kelas akan berkata “Berdoa menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing” . menurut saya sejauh itu tidak ada masalah . karena memang di lembaga pendidikan manapun tentu siswanya akan diajarkan rasa toleransi beragama . Lain hal nya ketika saya duduk di bangku SMA , saya menempuh pendidikan di MA (madrasah aliyah) yang tentu saja semua siswanya berasal dari satu keyakinan . Biasanya ketua kelas akan memimpin doa dengan berkata “Berdoa mulai ...(kemudian kami sama-sama membaca doa sebelum belajar)” begitu juga di akhir pelajaran .

Kemudian ada berita kemarin-kemarin tentang pro dan kontra tentang pembacaan doa pembuka dan penutup dalam kegiatan belajar mengajar menurut saya boleh saja dalam arti kenapa harus dihilangkan ? asal memang tidak saling mengganggu keyakinan masing-masing tidak perlu dihapuskan . saya percaya di lembaga pendidikan manapun dari dasar sampai perguruan tinggi kita pasti diajari toleransi berbeda keyakinan . memang kemudian wacana tersebut telah di revisi dan banyak klarifikasi dari pihak yang pro maupun kontra . Jadi , Alangkah baiknya kita hidup bersama-sama berdampingan dan saling memiliki rasa toleransi yang tinggi demi kebaikan kita bersama . semoga .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun