ENTAH sejak kapan mulainya, yang pasti saya suka meminta tandatangan para penulis yang ditorehkan di halaman pertama buku mereka. Tentu kalau saya bertemu langsung penulisnya. Kalau pun tidak, saya akan merepotkan penulisnya sedikit dengan memintanya mengirimkan buku yang sudah ia tandatangani, setelah sebelumnya saya mentransfer biaya untuk harga buku dan ongkir tentunya.
Ada kebahagiaan tersendiri ketika penulis yang bukunya kita baca itu menorehkan tandatangan, bahkan menyelipkan kata-kata inspiratif yang membuat pembacanya merasa spesial. Itulah yang saya rasakan ketika berusaha mendapatkan tandatangan salah satu penulis favorit saya, Andrea Hirata, waktu kunjungannya ke Medan pada Februari 2008 silam. Upaya maksimal demi mendapatkan torehan tandatangan di dua bukunya itu memercikkan semangat yang luar biasa. Kala itu Andrea Hirata masih sangat nge-hits kan? Jadi saya super kegirangan pastinya. :-D
Dari koleksi buku bertandatangan itu -kalau bisa disebut koleksi- ada beberapa yang menyertakan kata-kata yang begitu inspiratif, terlepas dari kata-kata itu lumrah sang penulis torehkan di banyak bukunya atau tidak. Saya pun berinisiatif untuk membuat semacam pajangan yang memamerkan cetak hasil scan sampul buku dan lembar tandatangan itu. Tujuannya jelas, sebagai motivasi bagi diri saya sendiri. Seseorang yang bercita-cita jadi penulis, tentu membutuhkan suntikan energi dan inspirasi dari penulis-penulis senior atau yang lebih dulu menerbitkan buku, kan? :-)
Setelah di-scan, saya berniat untuk mengedit hasilnya dengan aplikasi My Image Garden, yang menurut manualnya sudah terintegrasi dengan aplikasi printer. Tampaknya asyik sekali mengedit dengan aplikasi itu. Tapi sayang, tampaknya aplikasi itu belum bisa digunakan, meskipun saya sudah menginstal ulang software-nya atau coba mengunduhnya dari internet. Apa karena jenis printer Canon ini masih baru? Atau saya saja yang gaptek? Hehehe... Akhirnya, saya cetak dengan format biasa saja dengan printer Canon Pixma E400 ini. Tinggal edit gambar yang akan dicetak, lalu cetak di kertas foto. Setelah dicetak, tinggal tempelkan di board yang digantung di tempat strategis sehingga bisa kita lihat setiap hari. Kalaupun tak ada board, bisa ditempel di karton polos dengan sedikit kreasi, lalu tempelkan di dinding. Agar lebih bagus, anda tentu boleh membingkainya terlebih dahulu.
Nah, kalau foto sudah selesai dicetak, kita tinggal berkreasi sedikit untuk memajangnya. Untuk foto cover buku dan tandatangan ini, saya hanya membutuhkan kertas karton polos, kertas origami, doubletip, dan gunting. Membuat pajangannya ini tak sulit kok. Saya saja yang ngakunya tak suka hal-hal berbau prakarya begini, bisa membuat pajangan yang lumayan keren seperti ini. *uhuk!* Hehehe... Bagaimana? Mau ikut mencoba? Yang dipajang ya terserah anda. Bisa kutipan kalimat inspiratif dari orang-orang sukses dan tokoh-tokoh panutan anda atau foto-foto tempat wisata impian yang anda browse di google. Tinggal kreasikan dan cetak saja dengan printer Canon Pixma E400. Selamat berkreasi, termotivasi dan terinspirasi setiap hari!
>> Semua foto adalah dokumentasi pribadi (AFR).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H