Mohon tunggu...
Annisa F Rangkuti
Annisa F Rangkuti Mohon Tunggu... Psikolog - 🧕

Penikmat hidup, tulisan, dan karya fotografi. https://www.annisarangkuti.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berwisata Kuliner di Tanah Deli

20 Mei 2010   03:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_145326" align="alignright" width="300" caption="suasana merdeka walk kala malam hari (http://www.pemkomedan.go.id/en/tourism_detail.php?id=9&category=shopping%20centre)"][/caption] Meskipun Medan terkenal dengan orang Bataknya, tapi jangan lupa, kalau kota terbesar ketiga di Indonesia ini aslinya adalah tanah deli, tanahnya orang Melayu. Tanah ini pada zaman dahulu terkenal sebagai tempat persinggahan dan jalur perdagangan melalui Selat Malaka. Maka tak heran, tempat ini kemudian berkembang pesat dan dipenuhi warga dari beragam etnis. Bila dilihat pada masa kini, kota ini banyak dihuni warga bersuku Batak (Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, dan sebagainya), Melayu, Minang, Jawa, Aceh, juga keturunan India dan Tionghoa. Semuanya melebur, melabelkan diri sebagai warga kota Medan. Beragam etnis yang ada di sini pada akhirnya menciptakan berbagai kuliner dengan bentuk dan rasa yang sangat beragam. Bila Anda ke kota ini, tak sulit untuk mencari makanan lezat dengan harga terjangkau. Masakan Padang, Batak, Mandailing, Jawa, Aceh, India dan Cina ada di sini. Bahkan juga penganan khas Makassar dan Betawi. Tak heran, banyak tempat di Medan sering dijadikan tujuan wisata kuliner dari berbagai program televisi. Kita mulai saja dari daerah Ring Road atau Jalan Lingkar yang mengitari kota Medan. Sejak  selesai dibangun beberapa tahun lalu, daerah ini menjadi ramai oleh pertokoan dan restoran. Titik ring road yang paling banyak dikunjungi warga untuk jajan adalah ring road Setia Budi. Dinamakan demikian karena titik ini berada di antara kawasan perumahan elite Taman Setia Budi Indah (TASBI) I dan II. Daerah ini sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak gaul pada malam hari, khususnya malam minggu. Bahkan sering pula dua sisi jalan yang lebar dan panjang itu dijadikan arena kebut-kebutan pada tengah malam. Pusat keramaiannya ada di restoran Kentucky Fried Chicken (dan Killiney yang satu bangunan dengan KFC), juga McDonalds. Tempat yang nyaman, fasilitas wi-fi  dan buka selama 24 jam menjadikan kedua tempat ini tak pernah sepi pengunjung. [caption id="attachment_145329" align="alignleft" width="300" caption="ring road setia budi (http://www.antarasumut.com)"][/caption] Masih di ring road. Bila datang dari arah utara sebelum KFC dan McDonalds, banyak tempat makan yang berjejer di sepanjang kiri dan kanan jalan. Jajanan seperti  bakso, ayam penyet, sate, nasi goreng, beragam racikan mie, sop kaki kambing, dan banyak lainnya menjadi menu andalan. Sebut saja Bakso Gepeng, Bakso Sapi Iga-iga, Ayam Penyet Ari, Ayam Penyet Surabaya, Sate Danguang-danguang, Sop Kaki Kambing Kashmir, dan sebagainya. Rasanya nikmat dengan harga terjangkau. Bergerak ke timur, ke arah kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Dr. Mansyur. Sebelum sampai ke sana, kita akan melewati Jl. Setia Budi. Nah, di sinilah pusat jajanan Mie Aceh yang terkenal itu. Mie Aceh Titi Bobrok. Dinamakan Titi Bobrok, karena dulunya jembatan yang ada di sebelah warung mie Aceh ini sempat rubuh (bobrok). Saya yang penggemar mie Aceh cukup sering ke tempat ini. Tempat ini selalu ramai sejak buka pada siang hari. Di sebelahnya ada Sop Sumsum Langsa dan beberapa warung mie Aceh lain yang berjejer beberapa meter setelahnya. Ada satu lagi warung mie Aceh yang sama enaknya dengan Mie Aceh Titi  Bobrok, namanya Mie Aceh Baru. Letaknya tak terlalu jauh dari Mie Aceh Titi Bobrok. Di jalan ini juga ada Bakso Cak Man, Bakso Mas No, Warung Babe, dan beberapa tempat makan lain. Untuk sarapan, ada Bubur Ayam Muslimah yang enak dan mengenyangkan. Bila belok kiri dari Jl. Setia Budi, maka sampailah di Jl. Dr. Mansyur. Mulai dari pangkal jalan ini, sudah banyak terlihat beragam restoran berbentuk café. Salah satunya yang terkenal enak adalah "Warung Ijo". Jelas enak, karena pemilik dan pembuat menunya adalah mantan Chef restoran sebuah hotel. Harganya hampir mirip dengan harga di café-café di mall, tergantung pilihan menunya. Menu teh tarik, beragam jenis steak, nasi goreng, kwetiaw, semuanya bercita rasa lezat. Bila Anda ingin mencicipi makanan Malaysia, tak perlu jauh-jauh. Ada di Penang Corner, tak jauh dari Warung Ijo. Teh tarik, kwetiau penang, tom yam, ada semua di sini. Ada juga café lain seperti Steak and Shake, Kedai Chocolate, Gardenia, Lubuk Arai, Mie KQ-5, Burger Paris, dan banyak lainnya. Khusus Burger Paris, tempat ini pun selalu ramai oleh mahasiswa di siang hari. Menunya tidak hanya burger, tapi ada pisang bakar coklat keju, nasi goreng, bakso, soto, mie, es teler, dan banyak lainnya. Selain banyak ragamnya, harganya pun relatif murah untuk kantong mahasiswa. Bila ingin sarapan di pagi hari, ada lontong Warintek (karena ada di samping warnet Warintek) yang terkenal di kalangan sekitar kampus  karena keripik pedas manisnya yang gurih, yang ditabur di atas lontong kuah sayur sebagai sentuhan akhir penyajiannya. Mendekati kampus USU, makin banyak ditemui tempat makan murah meriah, sesuai saku mahasiswa. Ini lazim ditemui di kampus mana saja di Indonesia ya. Biar murah, rasanya tak kalah dengan tempat-tempat makan yang ditemui sebelumnya. [caption id="attachment_145336" align="alignright" width="300" caption="mie aceh titi bobrok (http://www.makanmana.net/2007/11/mie-aceh-titi-bobrok/)"][/caption] Berjalan terus ke pusat kota, makin banyak ditemui tempat makan yang menawarkan  jajanan lezat. Ada martabak telur yang dimasak pria keturunan India yang terkenal dengan sebutan martabak GAPA (karena satu lokasi dengan bengkel mobil GAPA) di Jl. S. Parman dan Soto Sinar Pagi di Jl. Sungai Deli. Soto Sinar Pagi ini senantiasa ramai dari pagi sampai siang hari. Rasa soto Medan berkuah santan ini memang tak membosankan. Yang paling banyak dipesan tentu soto (ayam, paru, daging atau campuran daging, paru, usus dan babat) serta sop daging atau ayamnya. Mungkin karena terkenal akan kelezatannya, tempat ini sampai didatangi tamu terhormat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan saat berkunjung ke Medan ketika beliau masih berstatus kandidat presiden incumbent pada Pilpres 2009. Daerah kampung keling atau kampung Madras di Jl. Zainul Arifin juga terkenal dengan jajanannya yang menawarkan beragam kuliner khas warga keturunan India seperti, mie rebus keling, roti cane (roti canai), nasi briyani, dan sebagainya. Bila mau mencicipi masakan khas tionghoa, yang banyak saya lihat ada di deretan ruko penghujung Jl. S. Parman. Tentunya semua makanan di sini mengandung babi. Jadi tidak disarankan untuk warga muslim. Lagipula saya tidak tahu bagaimana rasanya. Hehehe... Belok kanan ke arah Jl. Balai kota, di depan gedung balai kota Medan (sekarang menjadi gedung pencakar langit Grand Aston), ada pusat jajanan di tempat terbuka bernama Merdeka Walk (MW). Tempat ini berada di pinggir lapangan Merdeka, yang biasa dipakai untuk upacara hari kemerdekaan atau acara-acara lainnya seperti, konser musik. Di bawah rerimbunan pohon di salah satu sisi lapangan itulah berbaris restoran-restoran yang kali ini terkesan lebih mewah. Ada Pizza HUT, McDonalds 24 hours, Sari Laut Nelayan, Café O la la, Golden Rice, dan beberapa restoran lainnya. Merapat ke pagar pembatas, berderet outlet-outlet kecil yang menjual makanan ringan dan barang-barang seperti, kaos, aksesoris, CD, dan lain lain.  Di antara jejeran restoran dan outlet-outlet kecil inilah disusun deretan-deretan meja dan kursi sedemikian rupa sehingga pengunjung menikmati santap siang atau malamnya di udara bebas. Lebih nikmat kalau di malam hari dan langit sedang cerah. Ramai kendaraan yang berlalu lalang tak mengurangi minat warga untuk sekedar nongkrong di tempat ini. Biasanya lebih banyak dikunjungi anak-anak muda. [caption id="attachment_145339" align="alignleft" width="300" caption="soto sinar pagi (http://www.jenzcorner.com/weblog/archives/food/indonesian_cuisine/)"][/caption] Tempat jajan yang tergolong baru di kota Medan adalah Amaliun Food Court, yang terletak di  Jl. Amaliun, depan Plaza Simpang Raya. Sesuai namanya, food court ini menyajikan beragam kuliner lezat dengan label yang berbeda-beda, yang beberapa di antaranya sudah terkenal. Yang paling mengesankan saya adalah Sate Nasional-nya. Sate padang yang lezat, lebih enak daripada yang pernah saya cicipi di daerah asalnya. Dagingnya lembut berkuah kental kaya rempah-rempah. Ada juga Soto Kesawan, yang berasal dari restoran asalnya di Jl. Kesawan. Pempek Palembang, masakan khas Mandailing, sampai makanan beraroma import ala black pepper ada di sini. Minuman yang ditawarkan tentu juga beragam. Cukup lengkap dan pastinya nikmat dengan suasana yang nyaman. Bila Anda ingin makanan seafood dengan harga terjangkau, datanglah ke Marco, restoran seafood terbuka yang terletak di boulevard Perumahan Cemara Asri di Jl. Cemara. Tempat ini cukup jauh dari pusat kota. Atau bila mau yang dekat dengan pusat kota, ada restoran seafood yang juga model terbuka bernama Wajir, di Jl. Kolonel Soegiono. Rasa seafood di kedua tempat itu sangat lezat dan menggugah selera. Itulah beberapa pusat jajanan yang terkenal di kota Medan. Sebenarnya masih banyak tempat makan lain yang belum ditulis karena khawatir tulisan ini akan terlalu panjang. Bila ingin tahu lebih banyak, silahkan berkunjung ke kota Medan dan persiapkan lambung Anda untuk berwisata kuliner. Hehehe... *** >> Sedikit cerita tentang kota Medan. Untuk cerita lebih panjang, bisa dibaca di tulisan-tulisan Bang Jemie Simatupang, antara lain: http://edukasi.kompasiana.com/2010/05/19/istana-perpustakaan-dan-mesjid/ http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2010/05/18/yok-berbelanja-buku-di-medan/ >> Special request by Rahmi Hafizah. Datang ke Medan dijamin lebih ndut...hehehehe...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun