Mohon tunggu...
Annisa F Rangkuti
Annisa F Rangkuti Mohon Tunggu... Psikolog - 🧕

Penikmat hidup, tulisan, dan karya fotografi. https://www.annisarangkuti.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ketagihan Makan Pancake Durian Membuat Saya Jadi Malas Ber-Kompasiana

27 April 2011   03:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:21 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_105425" align="aligncenter" width="640" caption="mas Isjet sedang menyampaikan materi CJ (dok. AFR)"][/caption] Pancake durian? Mungkin Anda pernah tahu. Paling tidak pernah mendengarnya terselip dalam lirik lagu Panji Pragiwaksono, yang judulnya Lagu Melayu; "..ke Nelayan makan pancake durian..". Maksud Panji dan pencipta lagu itu, Nelayan adalah nama salah satu restoran seafood yang terkenal di kota Medan. Nah, salah satu menu andalannya bernama "pancake durian". Seperti apa bentuk dan rasanya? Ah, agaknya Anda perlu datang sendiri ke Medan untuk mencicipinya. Dijamin, Anda yang menyukai buah berbau khas ini akan ketagihan. Lalu, apa hubungannya dengan Kompasiana? Tunggu dulu. Sebelumnya saya tanya, apa Anda pernah mencicipi bika ambon, oleh-oleh khas Medan itu? Bika ambon yang saat ini terdiri dari berbagai varian rasa; original, pandan, keju, pandan keju, dan mocca, masih menjadi oleh-oleh favorit dari kota multietnis ini. Kalau belum pernah mencoba, sebaiknya Anda memesan oleh-oleh ini pada saudara atau teman Anda yang kebetulan sedang berkunjung ke kota Medan. Atau lebih asyik lagi kalau Anda sendiri yang memilih dan mencicipi tester-nya di gerai bika ambon yang banyak terdapat di sana. Tapi tahukah Anda, kalau bika ambon yang legit itu kini telah dikalahkan oleh nikmatnya pancake durian? Inilah yang menjadi topik bahasan yang dipilih kompasianer Ratna, dalam event Kompasiana Blogshop Medan yang diadakan pada 23 April lalu. Tulisan bertema kuliner ini menjadi pemenang "Tulisan Bermanfaat" yang berhak mendapatkan hadiah active speaker. Acara yang disponsori oleh Telkomsel ini diselenggarakan di Hotel Soechi International Medan sejak pukul 10.00 sampai 17.00 WIB dengan ditemani hujan deras di tengah-tengah acara. Tapi syukurlah, acara ini bukan acara outdoor. Hehehe...

[caption id="attachment_103507" align="aligncenter" width="475" caption="(http://k-hyee.blogspot.com/2011/04/pancake-durian-nelayan.html)"][/caption] Saat itu lah saya mendapati kenyataan bahwa ternyata jumlah kompasianer dari Medan dan sekitarnya ini termasuk banyak, bahkan ada yang datang dari luar kota Medan seperti, Binjai. Berbeda sekali saat tahun lalu, ketika kompasianer yang bersedia hadir di acara kopdar pertama kompasianer Medan waktu itu hanya tiga orang, termasuk saya. Hahaha... Memang lah, acara-acara resmi Kompasiana masih menjadi penarik animo terbesar kompasianer dimana saja untuk mau datang ber-kopi darat. Tapi jangan salah. Ada juga kompasianer yang jadi malas ber-kompasiana. Setidaknya itu yang dirasakan kompasianer Sairin Al Brebesiy lalu mencurahkannya dalam tulisan berjudul "Jadi Malas di Kompasiana". Agaknya bukan Sairin saja yang pernah merasakan. Saya juga pernah merasakan kemalasan yang cukup kronis untuk ngeblog di Kompasiana, apalagi kalau sedang tidak ada ide yang bisa ditulis. Inginnya berkontribusi meningkatkan traffic pembaca Kompasiana dengan menyumbang tulisan-tulisan menarik. Tapi seringkali mandeg karena kendala waktu dan ide.

[caption id="attachment_103509" align="aligncenter" width="560" caption="mas Heru Margianto sedang menanyai pemenang "]

1303873538563348545
1303873538563348545
[/caption] Tapi Sairin bukan seperti saya. Malas yang dimaksudkannya adalah malas bila tidak menulis di Kompasiana. Nah, jadilah ia rajin menulis. Judul yang dibuatnya sengaja memprovokasi agar menarik perhatian. Memang benar, tulisannya itu menjadi pemenang "Tulisan Menarik" yang juga berhak mendapatkan active speaker. Ada lagi yang unik. Kompasianer Fitra curhat pada hadirin Kompasiana Blogshop. Curahan hatinya itu ia tuliskan dengan sepenuh hati di selembar kertas folio, lengkap dengan coretan-coretan ala tulisan tangan. Ia memang tak membawa laptop di acara itu. Tapi justru itu pula kelebihannya. Kertas unik itu menjadi penarik perhatian mas Heru Margianto dan mas Iskandar Zulkarnaen (mas Isjet) yang kala itu bertindak sebagai juri. Tulisannya yang berjudul "Mengukir Cinta di Belahan Duren" itu pun sukses menjadi pemenang "Tulisan Terbaik". Ini sebagai bukti bahwa tidak peduli media apa yang digunakan dan bagaimana caranya, sebuah tulisan tetap menjadi tulisan yang berkualitas asalkan ditulis dengan sepenuh hati dan pikiran. Maka jadilah si empunya tulisan berhak mendapatkan hadiah sebuah handphone. [caption id="attachment_103510" align="aligncenter" width="560" caption="Ketiga pemenang tulisan terpilih Kompasiana Blogshop Medan (dok. AFR)"]
130387364411424258
130387364411424258
[/caption] Seluruh rangkaian acara Kompasiana Blogshop Medan ini memang menarik. Perhatian peserta tersedot ketika mendengar penjelasan mas Isjet tentang Citizen Journalism (CJ). Sebelumnya, ice breaking dibuka dengan menyajikan gambar-gambar tentang ilusi persepsi. Menarik! Peserta diminta berpikir tentang gambar apa yang disajikan. Tak sedikit peserta yang beda persepsi. Poin ini lah yang dimaksudkan dari penyajian ice breaking, yang lalu dilanjutkan dengan materi utama tentang CJ. Menutup materinya, tak lupa mas Isjet bagi-bagi hadiah. Sesi kuis pun dibuka. Sebagian peserta unjuk tangan untuk menjawab pertanyaan kuis. Tak lama, hadiah-hadiah itu pun berpindah tangan dari mas Isjet kepada peserta yang berhasil menjawab dengan benar. Bagi saya, yang paling menarik adalah sesi materi "Kiat Menulis Cepat, Menarik, dan Bermanfaat", yang dibawakan oleh mas Heru Margianto sebagai editor kompas.com. Ini materi yang sangat penting untuk diketahui agar menjadi seorang blogger andal. Inti materinya adalah "Just think about your passion", menulislah sesuai topik yang Anda minati.

[caption id="attachment_103511" align="aligncenter" width="560" caption="Ketiga pemenang diapit mas Heru, mas Isjet dan dari pihak Telkomsel, pak Dominique (dok. AFR)"][/caption] Setelah mendapatkan materi yang berharga secara gratis, peserta pun diminta untuk melatih kemampuannya dalam menulis cepat. Seluruh peserta diminta untuk menulis sesuai minatnya dan dalam kurun waktu 30 menit tulisan tersebut harus sudah terkirim ke email mas Heru Margianto. Dan seperti yang sudah Anda ketahui, Ratna, Sairin dan Fitra adalah kompasianer-kompasianer yang tulisannya terpilih di sesi itu. Salut untuk mereka bertiga karena dalam waktu yang terhitung singkat sudah bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Maka tak ada salahnya saya sarankan bagi kompasianer-kompasianer tujuan kompasiana blogshop selanjutnya. Mulailah berpikir tentang tema yang menarik untuk dituliskan bila nanti menjadi peserta kompasiana blogshop dan berlatihlah menulis cepat. Siapa tahu tulisan Anda mendapat apresiasi dan berhak atas hadiah-hadiah menarik yang ditawarkan. Kecuali kalau panitia kompasiana blogshop mengubah aturan mainnya karena isi acaranya sudah saya bocorkan di sini. Hehehe... Acara pun ditutup dengan presentasi dari pihak Telkomsel sebagai sponsor. Ragam hadiah menarik pun kembali dibagikan pada sesi kuis-nya.

[caption id="attachment_103512" align="aligncenter" width="560" caption="acara terasa hidup karena dipandu MC Ambon/sesi games peserta (dok. AFR)"]

13038738471847869537
13038738471847869537
[/caption] Namun ada yang disayangkan, saya tak jadi berfoto bersama Meliana Indie, salah seorang guru fiksi di Kompasiana. Meli sudah keburu pulang karena sudah dijemput. Ia pun tak sempat ikut sesi foto bersama di akhir acara. Tapi tak apa. Kapan-kapan masih bisa bersua. . ;D Terlepas dari itu semua, pesan moral yang terpenting dari acara ini singkat saja, yaitu, tetaplah menulis. Merangkai kata hingga menjadi tulisan yang bermakna. Ah, semoga saya yang menulis ini bisa menjalankan petuah itu. -Salam Kompasiana- AFR ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun