HI yang berkembang saat ini da dasari oleh teori-teori Barat, sebagai seorang Muslim perlu memandang sesuatu dengan pandangan islam. Pada dasarnya HI dalam prespektif barat muncul diawalai dengan adanya perang.
Menurut teori barat melalui peranglah perdamaian akan tercipta hingga membentuk suatu identitas.
Melalui perang inilah terpara ilmuwan HI mencari cara agar terciptanya suatu perdamain. Sehingga muncul prespktif-prespektif yang membantu mencapai perdamaian setalah perang.
Menurut teori liberalisme suatu perdamaian akan tercipta jika terdapat kerjasama antara para anggota atau Negara, karena pada dasarnya manusia merupakan makluk yang baik. Namun jangan lupakan bahwa banyak hal yang menjadikan manusia jahat.
Dari persepktif liberalsime terbentuklah suatu organisasi yaitu Liga Bangsa-Bangsa sebagai bentuk implemntasi dari teori HI. Namunorganisasi gagal hingga perang dunia kedua terjadi.
Ada pendapat berbeda dari prespektif realisme, yaitu bahwa perdamaian akan tercipta dengan balance of power atau setiap Negara memiliki kekuatan yang sama, kerana pada dasaranya manusia memiliki sifat jahat. Akan tetapi manusia jahat karena ia tidak mengenal nilai-nilai kebaikan.
Dalam islam HI lahir bukan diawali oleh peperangan akan tetapi emansipasi yang dalam islam disbut akhlaq. Tidak ada perbedaan antara sikaya dan si miskin, semua dipandang sama hanya taqwalah yang membedakannya.
Rasulullah dalam menjalankan suatu hubungan baik dengan musuh atau kaum muslim itu sendiri  didasari dengan perdamaian. Hingga membawa umat islam pada kejayaan islam dan kegalapan.
al-Qur'an dan hadist menjadi landasan utama dalam menjalankan setiap hubungan kenegaraan dan landasan bagi seorang diplomat dalam menjalankan perannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H