Mohon tunggu...
Annisa DwiYuniar
Annisa DwiYuniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UAS Filosofi Pendidikan Indonesia

26 Desember 2024   19:12 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Proses Pembelajaran di Sekolah

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa. Dalam konteks pendidikan, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi, tetapi juga sebagai pedoman dalam menciptakan generasi yang berakhlak, berbudaya, dan demokratis. Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasi dan diwujudkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam esai ini, saya akan merefleksikan pengalaman saya selama bersekolah dan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta bagaimana mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia membantu saya memahami penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan.

Pengalaman saya saat bersekolah memberikan banyak pelajaran berharga mengenai peran seorang guru. Saya teringat akan sosok guru yang menginspirasi pada saat di Sekolah Menengah Atas (SMA), yang tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan peserta didik. Guru tersebut mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, di mana peserta didik merasa dihargai dan didengarkan. Hal ini membuat saya menyadari bahwa kehadiran seorang guru lebih dari sekadar pengajar, mereka adalah pemandu yang membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Pengalaman saya di sekolah juga memberikan gambaran jelas tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat pembelajaran, dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kami sering diajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan. Diskusi tentang keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia sangat menekankan pada sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat kami mengadakan kegiatan bakti sosial di panti asuhan dan berbagai kegiatan sosial lainnya yang mengajarkan nilai gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, yang merupakan bagian dari sila kedua Pancasila. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan kami tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, tetapi juga menciptakan rasa solidaritas dan persatuan di antara peserta didik.

Selama mengikuti PPG, saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya Pancasila dalam pendidikan melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia. Dalam mata kuliah ini, kami belajar bahwa Pancasila harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan agar dapat membentuk karakter siswa secara menyeluruh. Salah satu tugas yang kami lakukan adalah merancang Modul Ajar yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Pada saat saya PPL I di SD Islam Sultan Agung 1.3, saya merancang Modul Ajar dengan tema toleransi dan keberagaman. Dalam rencana tersebut, peserta didik diajak untuk berdiskusi tentang perbedaan budaya dan agama di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta didik tentang keberagaman tetapi juga menanamkan sikap saling menghargai dan toleransi. Pada proses pembelajaran yang saya lakukan juga mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa; mengajarkan peserta didik untuk menghormati perbedaan agama dan kepercayaan serta membangun sikap toleransi, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; mendorong peserta didik untuk memahami hak asasi manusia dan pentingnya empati terhadap sesame, Persatuan Indonesia; mengembangkan raa kebersamaan dan solidaritas antar peserta didik dari berbagai latar belakang, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan; mengajarkan demokrasi dan pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; menumbuhkan kesadaran akan keadilan sosial dan tanggung jawab sosial.

Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia memberikan landasan teori yang kuat mengenai pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila. Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia juga sangat membantu saya dalam memahami bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Kami diajarkan untuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif. Contohnya pada saat PPL I di SD Islam Sultan Agung 1.3, saya menerapkan metode pembelajaran kolaboratif di mana peserta didik melakukan simulasi dan diskusi kelompok di dalam pembelajaran untuk mendorong peserta didik agar berpartisipasi aktif dalam belajar. Mengadakan proyek yang melibatkan masyarakat, seperti kegiatan bakti sosial atau lingkungan untuk menananmkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial. Serta menggunakan permainan peran untuk menggambarkan situasi yang berkaitan dengan nilai-nilai pancasila sehingga peserta didik dapat merasakan langsung implikasi dari tindakan mereka. Metode ini sejalan dengan prinsip-prinsip pendidikan yang berorientasi pada pengembangan karakter. Hal ini juga tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial mereka tetapi juga memperkuat nilai-nilai gotong royong yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila.

Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran di sekolah sangat penting untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa. Melalui pengalaman pribadi selama bersekolah dan mengikuti Pendidikan Profesi Guru, saya menyadari bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan tidak hanya membangun pengetahuan akademis tetapi juga membentuk sikap dan perilaku siswa sebagai warga negara yang baik.Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia telah memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif dan kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki karakter yang kuat sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Upaya ini akan membantu menciptakan masyarakat yang harmonis, demokratis, dan berkeadilan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun