Sudah 10 tahun kue balok "abah dedod" ini berdiri, mustahil jika tidak pernah meredup. Pada tahun 2016 bisnis ini sempat meredup karena adanya kesalahan SOP (Standar Operasional Prosedur) dari pegawai. Akhirnya beliau dan istrinya turun tangan dan terjun langsung ke lapangan melayani para pelanggan. Terbukti dengan cara tersebut banyak pelanggan yang kembali dan lebih banyak pelanggan dari luar Bandung yang datang ke angkringan ini. Menurut beliau selain ikhtiar, komunikasi antar penjual dan pelanggan juga tidak kalah penting.
"Buat hasil kan udah ada yang nentuin, yang penting bagaimana kedekatan kita dengan pelanggan. Ga semua orang yang kesini cuma mau makan aja ada juga yang mau silaturahmi, makanya banyak yang dateng kesini bilang lebih ramah pas dilayani sama saya, komunikasi karyawan kurang baik. Karena menurut saya yang terpenting itu manner buat customer dan tentu ikhtiar." Ucapnya
Selain memiliki usaha kue balok, pak Imung melebarkan sayapnya lagi di dunia kuliner. Karena beliau paham betul akan dunia bisnis yang kadang naik dan turun, beliau menjalani frenchise kuliner lain yaitu crepes yang terletak di Taman Kopo Indah dan Rancamanyar, juga frenchise jajanan kentang yang terletak di Taman Kopo Indah dan di dekat UPI Cibiru.Â