Mohon tunggu...
Annisa Khalila Mardzak
Annisa Khalila Mardzak Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

A (sometimes overly) cheerful person.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tragedi Teluk Bo'a

18 Oktober 2022   15:12 Diperbarui: 18 Oktober 2022   15:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Informasi lengkap tentang kecelakaan perahu Hacker ketika sedang diuji coba di Teluk Bo'a diberikan oleh Mersianus Tite selaku Kepala Desa Bo'a. Mersianus Tite menyampaikan informasi ini ketika sedang duduk mengobrol dengan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu serta Wakil Bupatinya, Stefanus M Saek di rumah duka korban bernama Paulus Hangge pada Minggu, 16 Oktober 2022 malam hari.

   Mersianus berkata bahwa sebanyak 7 warga Desa meninggal dunia dalam kecelakaan perahu Hacker milik Yermias Nggadas ketika melakukan uji coba di perairan sekitar Pantai Loendik. Kurang lebih pada pukul 15.00 Wita, kejadian berawal. Beberapa warga ikut bergotong-royong menarik perahu milik Yermias Nggadas yang baru selesai pengerjaannya itu dari bibir pantai ke arah laut sekitar Pantai Loedik. Ketika sudah berlayar sejauh 200 meter, perahu tiba-tiba miring saat hendak mengambil haluan berputar kembali. Kemungkinan karena muatan yang dibawa terlalu berat.

   Mersianus kembali melanjutkan, hal tersebut mengakibatkan jatuhnya para penumpang ke dalam laut. Melihat kejadian, seluruh warga yang berada disekitar Pantai Loedik lalu berusaha untuk ikut membantu penyelamatan para penumpang perahu menggunakan speed boat yang dimiliki oleh WNA Mr Richard dan juga Mr Vincent, serta sejumlah perahu nelayan yang ada di situ. 7 dari 41 penumpang meninggal dunia. 

   Untuk itu, kita diperlukan agar lebih berhati-hati, serta waspada terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi ketika akan melakukan sesuatu. Meski begitu, sikap cekatan dalam membantu orang lain, perlu kita pertahankan dan tingkatkan untuk mencegah kemungkinan terburuk terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun