Sebagai mahkluk hidup yang sosial, berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar sudah menjadi keseharian untuk kita. Dengan berinteraksi tersebut dapat meningkatkan hubungan seseorang dengan orang lain maupun kelompok dalam jangka waktu yang relatif panjang yang kemudian saling memengaruhi satu sama lain.
 Pernyataan tersebut dapat kita sebut dengan pergaulan dan dapat kita ketahui pergaulan terutama di lingkungan pendidikan tinggi dapat berpengaruh baik dan juga buruk untuk kita. Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh apa pergaulan dalam pendidikan tinggi akan memengaruhi pencapaian akademik. Dan pada kenyataannya, pengaruh pergaulan dalam konteks akademik jauh lebih kompleks daripada sekadar baik atau buruk.
Penting untuk diketahui bahwa pergaulan di lingkungan akademik dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan seseorang sebagai individu yang berpendidikan. Interaksi dengan rekan-rekan sebaya dan dosen tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga membantu dalam pembentukan keterampilan sosial yang penting untuk kesuksesan.Â
Dalam lingkungan perguruan tinggi, seperti berpartisipasi dalam diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan organisasi mahasiswa. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang materi akademik, tetapi juga mengajarkan mereka kerja tim, kepemimpinan, dan komunikasi yang efektif.
Namun demikian, kita tidak bisa mengabaikan potensi dampak negatif dari pergaulan yang tidak tepat di lingkungan perguruan tinggi. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk kegiatan sosial yang tidak relevan atau tidak sehat dapat mengganggu konsentrasi dan fokus, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian akademis. Selain itu, lingkungan pergaulan yang tidak sehat, seperti tekanan dari teman sebaya untuk terlibat dalam perilaku yang merugikan, memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan mental maupun keberlangsungan hidup mahasiswa.
Pada akhirnya, pengaruh pergaulan dalam akademik merupakan hal yang lebih kompleks dari sekedar baik dan buruk. Pergaulan tersebut ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri untuk berhubungan dengan lingkungan pergaulan yang baik ataupun buruk.Â
Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang seimbang di mana interaksi sosial didorong, tetapi diimbangi dengan penekanan pada tanggung jawab akademik. Dengan pendekatan yang tepat, pergaulan dapat menjadi salah satu aspek yang memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan membantu mereka menjadi individu yang terampil secara akademik dan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H