Bagi umat muslim sendiri dapat melakukan shalat, contohnya ketika kita selesai sarapan di pukul 8 pagi setelahnya kita dapat melakukan shalat Dhuha. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah SAW:
“Makanlah makananmu atas nama Allah dengan melakukan doa sebelum makan dan jangan langsung tidur setelah makan karena dapat menimbulkan konstipasi (sembelit)”.
Dalam ilmu gizi, setelah kita makan kita tidak boleh berbaring atau bahkan tidur langsung setelah makan, karena makanan belum sepenuhnya tercerna dan makanan bisa kembali naik ke kerongkongan, kemudian dapat memperlembat proses pencernaan, sehingga terjadi konstipasi.
3. Tidak mengonsumsi alkohol
Tidak jarang orang-orang mengonsumsi alkohol ketika sedang makan, padahal meminum alkohol dapat membuat orang merasa lebih lelah terutama setelah makan.
Dari manfaatnya alkohol dapat menghangatkan tubuh terutama bagi orang-orang yang tinggal di negara dengan musim dingin atau daerah pegunungan, tetapi dibandingkan manfaat yang didapat alkohol lebih banyak membahayakan tubuh.
Dalam islam sendiri alkohol atau khamr sangat dilarang karena bersifat memabukkan, merusak ginjal, merusak sel saraf, dan meningkatkan risiko TBC. Hukum Khamr dalam islam dijelaskan pada Surat Al Baqarah ayat 219:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.
4. Tidur siang dalam waktu yang singkat
Sunnah Nabi selanjutnya yang dapat mencegah kita dari rasa kantuk setelah makan dengan melakukan tidur siang dalam waktu singkat atau yang disebut juga Qailūlah. Qailūlah ini dapat dilakukan selama 10 menit dan maksimal 60 menit.
Apabila masuk jam istirahat, kita bisa tidur siang sebentar sebelum makan agar kita tidak mengantuk setelahnya. Manfaat dari tidur ini, kita dapat mengistirahatkan seluruh organ dan sistem di dalam tubuh, selain itu tidur juga memulihkan energi, pikiran, dan juga tenaga.