Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dan dipelajari sejak anak usia dini hingga pendidikan lanjut. Setelah usainya pendidikan pun, manusia tetap tidak akan terlepas dengan ilmu matematika karena kegunaan matematika yang begitu erat dengan kehidupan sehari-hari manusia. Matematika juga terhubung dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Seperti yang kita ketahui, matematika mendapat julukan sebagai Queen of Science. Seorang matematikawan Jerman bernama Carl Friedrich Gauss berpendapat bahwa matematika adalah ratunya ilmu pengetahuan atau "Queen of Science".Â
Pendapat ini dilontarkan Gauss karena matematika dapat mengungkap banyak fenomena alam dan matematika juga menjadi pembuka jalan untuk banyak penemuan dalam bidang pengetahuan lainnya. Belajar matematika juga dikenal memiliki banyak manfaat. Matematika memudahkan manusia dalam penyelesaian masalah yang dihadapinya sehari-hari, melatih kemampuan berpikir yang dimiliki manusia seperti berpikir logis, kritis, kreatif dan juga melatih kesabaran.Â
Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari belajar matematika ini, membuat para orang tua ingin agar anaknya dapat belajar matematika dengan baik. Namun harapan tersebut tidak berjalan semestinya. Banyak orang tua yang mengaku bahwa anaknya tidak menyukai pelajaran matematika.
Matematika banyak ditakuti oleh anak karena dianggap pelajaran yang sulit. Banyak sekali rumus-rumus yang tidak dapat mereka pahami membuat mereka malas untuk belajar matematika dan menjauh dari matematika. Hal ini berpengaruh kepada hasil belajar matematika mereka di sekolah yang menjadi rendah. Guru sebagai pembimbing di sekolah mungkin dapat melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut.Â
Namun, hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja. Para orang tua pun dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut, misalnya dengan mengajak anak belajar matematika yang dibuat secara asyik dirumah. Hal ini juga dapat meningkatkan keeratan kekeluargaan antara orang tua dan anak maupun antar anggota keluarga lainnya. Adapun tips yang dapat dilakukan orang tua dalam mengajak anak belajar matematika dirumah menjadi asyik yaitu diantaranya:
- Buatlah suasana belajar yang menyenangkan
Suasana belajar yang diciptakan menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan mood anak untuk belajar. Belajar tidak harus selalu dibuat dengan keadaan formal seperti duduk di kursi dengan buku pada meja dan memperhatikan dengan serius. Buatlah suasana belajar yang menyenangkan seperti belajar di taman, atau belajar sambil mendengarkan musik dan lain-lain.
- Melakukan kolaborasi belajar sambil bermain
Tips lainnya yaitu dengan melakukan belajar sambil bermain. Hal ini membantu anak mengatasi kebosanan yang dihadapi ketika belajar matematika. Permainan yang dapat dilakukan diantaranya seperti bermain peran (role play) yang biasanya diminati oleh anak-anak seperti role play antara penjual dan pembeli. Permainan lainnya yaitu misalnya bermain congklak, sudoku, puzzle, ular tangga, monopoli, dan lainnya.
- Hubungkan hobi pada anak dengan matematika
Hobi juga cukup memiliki pengaruh dalam peningkatan mood anak dalam belajar. Para orang tua dapat menghubungkan hobi yang dimiliki oleh anak dengan matematika agar belajar matematika menjadi lebih menyenangkan. Misalnya seperti mengajak anak yang hobi memasak untuk membuat sebuah kue. Orang tua dapat meminta anak membantu pembuatan kue dengan meminta menghitung berapa saja komposisi dari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue. Contoh lainnya yaitu dengan membuat nyanyian sederhana seputar perkalian untuk anak yang hobi menyanyi. Untuk anak yang suka menggambar, orang tua dapat mengajak anak menggambar suatu bentuk dengan ukuran yang sudah ditetapkan bersama-sama.
- Terapkan pembelajaran matematika dalam kehidupan nyata
Menerapkan pembelajaran matematika yang sudah dipelajari pada kehidupan nyata juga membantu menguatkan memori yang atas apa yang telah dipelajari oleh anak sebelumnya. Misalnya saat di sekolah anak belajar penjumlah dan perkalian, orang tua dapat melakukan review kembali pada pelajaran yang diterima anak dengan mengajak anak berbelanja ke swalayan dan meminta anak membantu menghitung total belanjaan yang dibeli. Contoh lainnya yaitu meminta anak membagi potongan kue ke anggota keluarga.
- Gunakan alat peraga sederhana sebagai pendukung pembelajaran
Penggunaan alat peraga seperti flash card, pizza pecahan, tangga pengukuran yang dapat dibuat dengan bahan-bahan sederhana dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran matematika. Kegiatan pembuatan alat peraga juga dapat dilakukan bersama dengan anak sebagai bonding antara orang tua dan anak.
Jadi itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menciptakan belajar matematika yang asyik di rumah.