Mohon tunggu...
Annisa Novarianti Nurramadhani
Annisa Novarianti Nurramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: How To Make Millions Before Grandma Dies, Film Thailand Membuat Banjir Air Mata

30 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:51 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Poster Film How To Make Millions Before Grandma Dies : BeautyHaul

Identitas 

            Film How To Make Millions Before Grandma Dies, merupakan film keluaran dari Thailand yang disutradarai oleh Pat Boonnitipat. Setelah tayang di bioskop, baru terhitung hari ke sembilan, sudah mencapai 1 juta penonton. Dengan meledaknya penonton yang sudah melihat tayangan film ini di bioskop menandakan bahwa film ini dapat diterima dan sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Film ini sangat menarik banyak masyarakat karena ramai diperbincangkan di media sosial. Film ini diperankan oleh Billkin Putthipong Assaratanakul sebagai M, dan Usha Seamkhum sebagai Amah. Film ini merupakan film keluarga, yang bintangnya adalah nenek dan cucunya.

Sinopsis 

            Film How To Make Millions Before Grandma Dies merupakan sebuah film yang bercerita tentang keluarga M dan Amah, di mana cucunya sangat mengharapkan harta warisan dari neneknya yang sudah renta. Awalnya, M tidak peduli dengan neneknya, ia hanya sibuk dengan game. Karena M memiliki keinginan untuk mendapatkan harta warisan dari neneknya, M kemudian pindah ke rumah neneknya untuk menemaninya dengan harapan mendapatkan warisan. Lama kelamaan, perasaan itu hilang, M dengan tulus menyayangi dan peduli dengan neneknya.

            Dengan usia Amah yang sudah lansia, ia divonis dokter terkena penyakit kanker. Di usia yang sudah lansia, anak-anak Amah tidak peduli dengan keadaan Amah, mereka hanya datang saat ada perayaan hari besar atau saat akan membawa Amah pergi ke dokter. Sama dengan M, anak-anak Amah mulai bertengkar mengenai warisan. Selama M tinggal bersama Amah, Amah merasa tidak kesepian. Dalam film ini juga menayangkan momen-momen antara M dan Amah. Dalam keluarga Amah, yang peduli secara tulus dengan Amah hanyalah M dan ibunya. 2 anak Amah yang lain tidak peduli, mereka hanya datang untuk kewajibannya sebagai anak, tetapi tidak itu yang Amah harapkan.

            Sampai akhirnya, M merasa sia-sia ia merawat Amah, karena rumah peninggalan Amah ( yang merupakan warisan dari Amah ) diberikan kepada anak kedua Amah. M kemudian kembali ke rumahnya sendiri dan membiarkan Amah sendirian. Amah kemudian dimasukkan ke panti jompo oleh anak keduanya. Selang beberapa waktu, M lalu menjemput Amah dan membawa Amah untuk tinggal bersamanya dan ibunya. Amah kemudian meninggal dunia di rumah M ketika dirawat oleh M dan ibu dari M.

Acting dan sinematografi

            Dalam film ini, hubungan antara M dan Amah yang menjadi hal utama. Hubungan M dan Amah ini tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. M sangat tulus menyayangi dan peduli dengan Amah, sehingga menjadikan Amah nomor 1 di hidupnya. Adegan haru yang diciptakan membuat para penonton tidak kuasa menahan air mata seperti pada saat Amah meninggal. Amah juga berperan sangat mengesankan, di mana ia sebagai orang tua yang kesepian di masa tua.

            Sinematografi dalam film ini sangat rapi, tidak ada kejanggalan saat melihatnya. Pemilihan tempat sangat cocok dengan kehidupan yang diceritakan di film ini, tentunya sesuai dengan suasana 'rumah nenek' yang sederhana namun membuat perasaan rindu itu muncul. Film ini sangat cocok ditonton oleh orang-orang yang dekat dengan neneknya. Pastinya para penonton juga jadi flashback dengan suasana rumah nenek. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun