Mohon tunggu...
ANNISA RIDHA N
ANNISA RIDHA N Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahui Otak Ketika Memproses Emosi!

22 Mei 2022   19:42 Diperbarui: 22 Mei 2022   19:49 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hallo semua.. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang otak dan emosi. Yuk simak penjelasan dibawah ini. 

Emosi adalah perasaan serta reaksi yang dapat ditunjukkan saat suatu individu merasakan senang, takut, ataupun marah terhadap seseorang. 

Dalam hal ini, otak memiliki peran untuk memproses serta mengontrol emosi pada suatu individu. Lalu bagaimana proses dari otak untuk memproses serta mengontrol emosi?

Regulasi emosi sering disebut ketika otak manusia mengatur dan mengubah emosi dirinya. Dimana individu akan tetap tenang berada dibawah tekanan dengan adanya regulasi emosi. Hal ini diperkuat dengan adanya alasan bahwa emosi berasal dari suatu jaringan otak, yang dapat memproses emosi disebut dengan jaringan emosional. Jaringan otak yang langsung diaktifkan oleh emosi adalah Amigdala, Korteks, Cungulate, serta Gaglia. Otak memiliki peran serta berhubungan langsung dengan manusia. Selain itu juga memiliki tugas yang berbeda dalam mengendalikan emosi pada manusia. 

Amigdala merupakan suatu bagian kecil yang berada di otak dan berbentuk almond yang memiliki fungsi utama ketika suatu individu mengalami ketakutan. Sedangkan korteks dalam hal ini memiliki fungsi untuk berkerja langsung dalam mengontrol tindakan. Kemudian mengirimkan pesan pada otak secar langsung guna menggerakkan tubuh. 

Emosi juga mempersiapkan tubuh seorang individu untuk merespon. Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, maka otak kita akan melepaskan dopamin, oksitosin, serta seratonin. Hal itu merupakan suatu bahan kimia yang membuat diri kita merespon secara baik. 

Terkadang yang mendominasi perilaku kita adalah reaksi dari otak perasaan yang begitu kuat. Kemudian ketika emosi menguasai organ otak, maka kita tidak akan bisa berfikir secara rasional. Emosi akan mempengaruhi pemikiran kita dan itu terjadi dialam bawah sadar kita. Ketika otak memikirkan hal yang menjengkelkan dapat memicu respon emosional. Maka dari itu kita harus dapat memahami serta mengatur emosi dengan mengontrol pikiran dan perilaku guna mengambil kendali otak. 

Seperti contoh ketika menonton film yang terdapat jumpscare secara alami jantung kita akan bedebar kencang. Itu disebabkan dari kerja limbik yang jarang diketahui oleh suatu individu. Limbik ini merupakan tempat respon awal dari emosi seperti ketakutan, agresi, seksial, serta memori. Limbik ini terdapat pada perbatasan dua bagian dari otak yakni neokorteks dan batang otak. Limbik ini berfungsi sebagai jembatan antara neokorteks dan batang otak yang membantu suatu individu bernalar, berfikir, dan menjaga serta memproses empsi agar pemikiran tetap dalam sadar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun