Era digital merupakan kemudahan sekaligus tantangan bagi semua orang. Di era dimana ruang dan waktu tidak terbatas dan dapat diakses dimana saja selagi internet masih dapat menjangkaunya. Berbagai sektor kehidupan manusia mulai dipengaruhi dan harus beradaptasi dengan digitalisasi ini, salah satunya dalam sektor jual beli atau pemasaran. Apabila di ruang langsung, pemasaran ialah hanya tentang bagaimana memasarkan face to face dan public speaking, maka digital marketing atau pemasaran digital tidak semudah itu. 2 konsep utama dalam digital marketing ialah interest and demand, tertarik dan menginginkan atas produk yang ditawarkan secara digital (dimana seseorang tidak dapat melihat  produk atau jasa secara langsung atau fisik).
Digital marketing merupakan sebuah konsep pemasaran secara digital yang melibatkan traffic secara instan (ads) dan organik (SEO), landing page, email marketing, community, transaction, hingga content strategy. Di era evolusi pemasaran 4.0 ini, pemasaran atau marketing berfokus pada peningkatan engagement. Namun sebelum seorang digital marketer mampu meningkatkan engagement, perlu untuk memahami beberapa hal sebagai berikut:
- Menentukan visi dan misi
Penting bagi seorang digital marketer untuk menentukan visi dan misi yang ingin dicapai oleh bisnisnya. Visi dan misi ini harus terukur dan realistis. Selain itu perlu juga untuk menentukan jangka waktu untuk mencapai visi dan misi tersebut.
- Riset Pasar atau target audience
Riset pasar atau target audience merupakan dasar dalam memasarkan sebuah barang. Karena luasnya ruang digital, perlu bagi kita untuk menentukan target audience agar materi atau konten yang diberikan sesuai  dengan targetnya. Oiya, jangan lupa segmenting, targeting, dan positioningnya ya!
- Memahami permasalahan dan menentukan solusi
Nah yang ketiga ialah memahami permasalahan, dalam suatu bisnis, kita perlu mengenali dan memprediksi masalah yang mungkin terjadi kedepannya. Hal ini agar bisnis yang dijalankan dapat berusia panjang dan terus berinovasi sembari beradaptasi dengan tren. Walaupun beradaptasi dengan tren, perlu bagi kita untuk tetap dapat memiliki karakteristik atau brand identity yang khas ya!
- Membuat content strategy
Pembuatan content strategy ini terdiri dari content aligment (penyesuaian customer journey), content audit (penilaian atau koreksi konten), production plan (pembuatan konten), performance measures (pengukuran nilai konversi konten), dan distribution plan (distribusi konten yang sudah siap).
- Mengenali kompetitor
Dalam suatu bisnis, pasti terdapat kompetitor atau pesaing, maka perlu untuk mengenali kompetitor dari segi bisnisnya ataupun kompetitor dari kata kunci yang digunakan.
- Menentukan KPI
Nah, dari semua konten yang kita buat, tentunya kita perlu memastikan dan menentukan key performance indicator yang ingin kita capai sebagai bentuk nilai keberhasilan.
- Menggunakan marketing toolsÂ
Marketing tools yang dimaksudkan ialah website, sosial media, alat design, hingga alat riset. Perlu bagi seorang digital marketer untuk memahami dan mempelajarinya.
Nah, sebagai seorang digital marketer, penting juga untuk memiliki sertifikat kompetensi. Sehingga tidak hanya bisa memegang bisnisnya sendiri, seseorang dapat dipercaya kompeten untuk menjalankan bisnis miliki orang lain. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Digital menawarkan sertifikasi untuk kompetensi digital, salah satunya digital marketing, yang berlisensi BNSP. Info lebih lanjut bisa cek laman website atau sosial medianya ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H