Mohon tunggu...
Cerpen

Lisan Terhadap Hati

29 Mei 2015   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Entah kenapa aku merasa gundah hari ini,,

Aku merasa aku tak mampu menahanuntuk mengungkapkan rasa ini..

Aku juga tak mampu mengungkapkan apa yang aku ingin ungkapkan

Itu dia..!! tak mampu berbuat apa-apa layaknya frozen ketika anugrah itu menyapaku..

Jika kau menjadi aku apa yang akan kau lakukan?

Haruskah aku jujur dengan apa yang aku rasakan …

Bagaimana denganmu duhai hati?

Apakah kau akan mengikuti setiap yang kuungkapkan?

Atau…. Kau akan menentang keras langkah yang ku ambil?

Aku takut pada diriku sendiri…

Aku takut lengah dalam emosiku, hingga….

Tak mempedulikan mereka merasa sakit hati, kecewa, sedih, terharu ataupun bahagia karena ini..

Egoiskan? Aku bingung…. Aku sudah tercipta seperti ini adanya..

Aku tak bisa mengubah takdirku,, aku selalu menjadi peringatan bagi mereka..

Aku seperti pisau yang mampu menusukmu kapanpun kata mereka,,

Terkadang aku bisa membuatmubahagia dengan ungkapanku mengalahkan manisnya fruktosa..

Aku melihatmu menangis sekarang….

Tak bisakah kau mengatakan sesuatu padaku, duhai hati?

“Aku menangis karena aku mampu merasakan apa yang kau rasakan…

Tidakkah kau melihat sekarang? Tak hanya kau yang mampu terdiam seperti frozen…

Jika kau melihat setiap langkah yang ku lalaui.. kau akan menangis dengan pengorbanan yang ku jalani…

Aku tak bisa hancur lebur ataupun patah, sekalipun aku tersakiti maupun terluka beribu kali…

Aku terluka ketika tersakiti, bahkan sesekali ucapanmu membuatku sedih…

Aku terluka, aku sakit, bahkan ketika aku terjatuh maupun tersayat…

Tak ada obat yang mampu menutupi luka dan sakitakibat goreskan..

Jika aku bisa hancur, mungkin kau tak kan bisa melihatku bertahan saat ini….

Ada Empat Cahaya yang mampu menemaniku…

Kau juga bisa mendapatkannya..

Empat Cahaya adalah IMAN, DOA, SABAR dan IKHLAS

Duhai lidah… kau tak harus mengungkapkan apa yang kau rasakan ketika kau sedang marah, kecewa, sedih maupun di usik oleh anugrah yang mereka sebut CINTA…

Karena…. Semua itu akan terjadi dan terungkap seiring berjalannya waktu

Kau hanya perlu Sabar dan Ikhlas hingga waktu itu tiba…

Bisakah kau menemaniku menerapkan dan memegang teguh Empat Cahaya itu ???

^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun