Pandemi covid-19 yang masih terus berlanjut hingga saat ini yang hampir satu setengah tahun tahun lamanya telah mengubah sistem pembelajaran di Indonesia. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga mahasiswa. Meskipun untuk saat ini Pemerintah Kota Semarang telah membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka sejak 30 Agustus 2021, tetapi masih banyak anak-anak yang harus tetap mengikuti pembelajaran melalui daring.
Sampai saat ini pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat. Anak-anak tingkat sekolah dasar cenderung merasa tidak nyaman dengan adanya sekolah jarak jauh karena dinilai tidak efektif. Bahkan tidak sedikit anak-anak yang bahkan tidak belajar karena waktu belajar yang mereka miliki digunakan untuk asyik bermain.
Melihat banyaknya anak-anak yang bermain disekitar tempat posko KKN yang berada di Balai RW 03 Kelurahan Mugassari membuat mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 80 UIN Walisongo Semarang berinisiatif untuk mengadakan kegiatan pendampingan belajar dan taman baca. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi anak-anak dalam belajar agar waktu mereka tidak hanya digunakan untuk bermain.
Kegiatan pendampingan belajar dan taman baca ini dibuka setiap hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2021 di Balai RW 03 Kelurahan Mugassari. Pada hari pertama dibukanya pendampingan belajar dan taman baca ini cukup menarik perhatian anak-anak untuk ikut hadir dalam mengikuti kegiatan ini. Selain membaca buku, anak-anak yang belum lancar membaca juga didampingi belajar membaca agar bisa membaca dengan lancar.
Salah satu anggota KKN RDR 77 kelompok 80 Achsani Nur Fauzia mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan mengatakan bahwa, “Dari beberapa anak yang datang, ada beberapa anak yang ternyata masih belum bisa baca bahkan untuk menyebutkan huruf-hurufnya saja masih belum ingat dan masih belum bisa membedakan.
Yang lebih mengagetkan salah satu dari anak ini ternyata sudah kelas 2 SD tapi belum bisa membaca dan menulis. Ya, mungkin karena masa pandemi ya, jadi belajar mereka tidak efektif dan kurang memahami pelajaran yang disampaikan oleh bapak ibu guru mereka karena belajar melalui daring ini,” ungkapnya. Senin, (25/10/2021).
Ia juga berharap semoga kegiatan yang diadakan ini setidaknya sedikit lebihnya dapat membantu anak-anak disekitar lingkungan KKN belajar membaca dan menulis. Selain itu, ia juga berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan anak-anak bisa belajar dan bersekolah seperti biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H