Jumat-Sabtu, 12-13 Juli 2024
Tradisi Jolenan merupakan tradisi tahunan Desa Kemetul. Jolenan berasal dari kata Jolen (Ojo Kelalen) yang memiliki arti jangan melupakan, yang dimaksudkan agar masyarakat tidak lupa dari sejarah dan tradisi di Desa Kemetul. Pada kegiatan kali ini kami mahasiswa UNNES GIAT9 Desa Kemetul juga ikut andil dalam tradisi ini. Kami menjadi bagian dari salah satu RT (RT 15) yang mengusung tema Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah.
Warga desa sangat antusias dalam tradisi yang dilaksanakan ini. Terlihat dari kematangan persiapan serta semangat dari setiap individu. Tradisi jolenan ini diawali dengan mujahadah pada jumat pagi, dengan tujuan syukuran serta doa bersama untuk kebaikan dan keselamatan Desa Kemetul. Dilanjutkan dengan pementasan Reog Sekar Kanthil dari Desa Kemetul, pementasan ini bertujuan untuk nguri-uri budaya Desa Kemetul. Kemudian kegiatan jolenan dilanjutkan pada esok hari yakni pawai dengan peserta seluruh RT. Kegiatan tradisi jolenan juga sekaligus menjadi ajang yang dilombakan. Setiap yang memperoleh juara akan bendapat bentuk apresiasi berupa piala serta uang tunai. Acara dihadiri oleh beberapa pejabat daerah seperti Bapak Abdul laha S DPRD Kabupaten Semarang Dapil 4, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab Semarang, Bapak camat, Wakapolsek, Bapak Mujoko babinsa, dan Kabid Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.
Salah satu harapan masyarakat yaitu, tradisi yang sudah dilakukan secara rutin bertahun-tahun dapat terus terjaga dan dilestarikan serta dapat dijadikan pengingat kepada anak cucu nantinya.
-Tim GIAT9 UNNES Desa Kemetul-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H