Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Komunikasi lisan dan tertulis, merupakan cara yang dilakukan oleh banyak orang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang tejalin antara dua orang atau lebih. Hal itu dapat terjadi apabila ada hubungan timbal balik antara si pembicara atau speaker dengan responden dalam rentan waktu yang cukup pendek. Sedangkan komunikasi tertulis merupakan cara bagi sebagian orang untuk menyampaikan pesan dengan tulisan, biasanya berupa surat, memo, surat elektronik (e-mail), dll. Setiap hari manusia menjalin komunikasi lisan ataupun tulisan untuk menyampaikan suatu pesan tertentu. Bahkan seringkali orang melakukan pembicaraan khusus di tempat-tempat tertentu atau biasa dikenal dengan istilah di tempat tongkrongan. Banyak dari mereka membicarakan hal-hal/topik yang terkait dengan permasalahan yang sedang terjadi. Sehingga banyak manfaat positif dari obrolan yang terjalin antara pembicara dan responden misalnya, bisa menjalin suatu hubungan silaturahmi antara speaker dengan responden, memperluas ilmu pengetahuan, dapat menemukan solusi permasalahan yang dihadapi atau bahkan mungkin obrolan juga bisa sebagai sarana hiburan bagi sebagian orang. Namun, disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa obrolan yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak yang berkomunikasi atau bahkan bagi sekelompok orang yang terlibat dalam percakapan tersebut.
Suatu percakapan atau obrolan dalam kelompok tertentu bisa memberikan dampak positif bagi diri mereka khusunya. Mereka dapat saling berbagi permasalahan yang sedang mereka hadapi sehingga ada kemungkinan masalah tersebut bisa ditemukan beberapa alternatif solusi untuk masalah tersebut. Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu tidak sama, sehingga mereka akan saling berbagi mengenai ilmu pengetahuan yang mereka miliki dan menambah nilai plus untuk perkembangan pengetahuan mereka sendiri. Antara speaker dan responden bisa terjalin suatu komunikasi yang intensif sehingga hubungan silaturahim diantara mereka terjalin dengan baik. Selain itu, dengan mengobrol juga memberikan dampak positif bagi kondisi psikologis kedua belah pihak, salah satunya mereka akan merasa terhibur dan bahkan hal itu dijadikan sebagai sarana hiburan bagi mereka.
Namun disisi lain dampak negatif dari suatu obrolan bisa ditimbulkan oleh beberapa faktor. Misalnya, topik yang pembicaraan dalam suatu percakapan tidak terfokus terhadap apa yang sedang dibicarakan. Lain halnya apabila percakapan yang terjadi di suatu forum resmi misalnya, dalam forum diskusi atau proses pembelajaran di kelas, topik yang dibicarakan juga tentunya sesuai dengan tujuan pembelajaran atau dengan tujuan diskusi tersebut. Waktu yang dihabiskan untuk melakukan obrolan juga mempengaruhi suatu hubungan timbal balik dalam proses interaksi. Apabila sekolompok orang memiliki banyak waktu senggang untuk berkumpul dan melakukan percakapan, maka secara otomatis akan terjalin komunikasi yang intensif dalam waktu yang cukup lama pula. Kemudian, faktor tempat dimana sekelompok orang berkumpul dan bersantai, atau menghabiskan waktu mereka untuk beristirahat. Kebanyakan dari mereka akan membicarakan hal-hal yang kurang berarti untuk diri mereka sendiri atau dengan kata lain mereka akan menggosip, selain itu mereka bisa saja membicarakan orang lain atau bahkan membuka aib seseorang yang tidak seharusnya dibicarakan pada saat itu.
Pembicaraan yang tidak berarti (gosip) nampaknya sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudah mendarah daging bagi sebagian kalangan masyarakat. Banyak dari mereka menggosip di tempat-tempat umum, seperti di sekolah, di bis, di halte, di jalan, dsb. Terkadang mereka juga sengaja untuk berkumpul dan menggosipkan hal yang kurang bermanfaat bagi diri mereka sendiri khususnya. Selain itu banyak juga media-media informasi seperti media televisi dan media online lainnya yang sengaja menayangkan atau mempublikasikan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Di media televisi misalnya banyak membicarakan dan menayangkan tingkah laku para artis atau public figure yang tidak sesuai dengan tindakan yang mereka lakukan sehingga itu menjadi gosip yang kurang bermutu. Ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kedua belah pihak.
Pada dasarnya dalam agama islam juga telah melarang pembicaraan yang tak berarti (gosip) ini dan Allah SWT juga telah berfirman dalam Q.S. Luqman, 31 ayat 6. Yang artinya; “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan”.
Berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa Allah SWT melarang manusia untuk membicarakan hal-hal yang kurang berarti dan tidak jelas asal-usul sumber dan pengetahuannya karena bisa menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT. Selain itu Allah SWT juga telah menegaskan bahwa barangsiapa yang melakukan hal tersebut akan memperoleh azab yang menghinakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembicaraan atau obrolan yang tidak terarah atau gossip akan menjadi obrolan yang kurang bermanfaat bagi seseorang atau sekelompok orang yang sengaja melakukannya. Kemudian Allah SWT juga telah melarang umat manusia untuk membicarakan hal-hal yang tidak berguna bagi kehidupan manusia itu sendiri. Dan apabila umat manusia melakukaan hal tersebut, maka Allah akan memberikan azab yang menghinakan. Hal ini telah di tegaskan dalam Q.S. Luqman ayat 6.
Semoga Allah SWT selalu membimbing kita sebagai umatnya ke jalan lurus, jalan yang selalu di ridhoi oleh-Nya dan di jauhkan dari azab yang menghinakan dari-Nya. Amin Ya Robbal Alamin.
