Mohon tunggu...
Ansara
Ansara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka Musik, Sejarah dan Fotografi FB Annie Sabri, Twitter @4nsar4

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Untuk 1 Tas Hermes Harus Bunuh Berapa Buaya?

3 April 2014   21:13 Diperbarui: 15 April 2016   09:56 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika diperhatikan sepintas buaya-buaya di peternakan itu nampak tenang padahal menurut seorang ahli hewan, buaya-buaya itu sebenarnya sangat tertekan. Mereka diperlakukan istimewa tapi pada saatnya nanti jika sudah berumur 3-5 tahun atau kurang dari itu yang penting sudah memenuhi syarat, mereka akan dikuliti dan Membunuh buaya itu tidak mudah. Bahkan ada yang dibunuh secara sadis hingga buaya itu terlihat teler dan menderita. (bisa lihat videonya di Youtube yang menuai banyak kecaman).

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Buaya yang sudah mati siap dikuliti foto cdn.lightgalleries.net"][/caption]

Jika disembelih, buaya tidak langsung mati biasanya tubuhnya menggelepar minimal 30 menit sebelum benar-benar mati. Sekedar info tambahan, khusus untuk kulit ular, demi menjaga kualitas tinggi biasanya ular itu dikuliti hidup-hidup karena menurut ahli kulit untuk barang lux, kulit ular yang berasal dari ular hidup lebih bermutu dan mahal dari yang dibunuh lebih dulu. Sungguh kematian yang sangat menyiksa.

Kembali ke buaya, sebenarnya cara tercepat membuat buaya cepat mati yaitu dengan cara ditembak diotaknya, karena tulang kepalanya tebal (sekitar 2 cm) maka harus ditembak dengan peluru besar, kuat dan tepat sasaran untuk mengurangi penderitaannya. Tapi teknik membunuh seperti ini dianggap tidak berperikemanusiaan sehingga peternak harus mengembangkan cara bunuh buaya dengan cepat tapi manusiawi dengan tetap melumpuhkan bagian kepala dulu sebelum benar-benar mati lalu dikuliti.

Walaupun organisasi pelindung hewan (PETA) sering mengkritik Hermes, berbagai merek lainnya dan para wanita pemakainya yang dianggap tak punya hati nurani. Tapi tetap saja permintaan akan produk mereka tetap tinggi. Bahkan sejak tahun 2009 Hermes punya 2 peternakan buaya di Australia, awalnya mereka beli dari pihak lain tapi karena permintaan akan produk Hermes semakin meningkat mereka bikin peternakan sendiri.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Kulit buaya yang sudah diwarnai foto bloomberg.com"][/caption]

Setiap tahun  Hermes memproduksi sekitar 3.000 tas kulit buaya. Untuk 1 tas Hermes model Birkin dibutuhkan 3-4 buaya karena yang dipakai hanya kulit bagian perut buaya. Itulah sebabnya tas Hermes begitu mahal (harganya bisa mencapai USD 48.000/sekitar Rp 500 Juta) dan pembeli harus antri. Hermes juga sama harus menunggu beberapa tahun dan merawat dengan telaten buaya-buaya itu mulai dari telur sampai besar baru bisa dikuliti dan tas Hermes dibuat secara "handmade".

Bagi para pecinta binatang pasti segan memakai barang-barang dari kulit buaya apalagi jika melihat proses pembantaiannya, tapi bagi para pecinta barang eksotis mungkin tak peduli hal itu karena sudah terpikat keindahannya. Bagaimanapun juga, pilihan tetap ditangan anda...

*Referensi: 1 2 3 dan wikipedia

Baca artikel lain :

Misteri MH370 dan Fungsi ACARS, Transponder, Ping pada Pesawat Terbang

5 Musisi Penerima Gelar Doctor Honoris Causa Dibidang Musik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun