[caption id="" align="aligncenter" width="570" caption="Abu Hurairah Al Amriki dan truk bermuatan bom untuk serangan bunuh diri foto longwarjournal.org"][/caption]
Pada tanggal 25 Mei terjadi serangan bom bunuh diri di Idlib, Suriah yang dilakukan 4 orang anggota kelompok Al Nusrah, salah satu sayap Al Qaeda yang anti pemerintah Suriah. Video penyerangan itu diunggah ke Youtube, dalam video itu terlihat beberapa pria mengisi truk dengan bom sementara didalam truk 2 orang pria (salah satunya terlihat seperti ras kulit putih) ikut membantu menyusun bom itu.
Setelah dirasa cukup penuh, truk itu berjalan menuju suatu tempat, bagian depan truk sudah ditutup plat baja dan ditempel tulisan Allahu Akbar dan Laa Illaha Illalah dalam bahasa Arab. Kamera terus merekam kemana truk itu pergi menuju satu tempat dibalik bukit suasana terasa hening sejenak hingga tiba-tiba ada suara ledakan keras dan asap mengepul memenuhi udara sekitar bukit itu. Lalu terdengar tangisan dan takbir dari beberapa orang yang merekam adegan saat ledakan itu terjadi.
Serangan bom bunuh diri di beberapa negara di Timur Tengah yang sedang bergejolak mungkin sudah dianggap biasa tapi kasus bom bunuh diri ini jadi berita utama diberbagai media massa Amerika dan mampu menarik perhatian Obama karena setelah diselidiki, ternyata salah satu pelaku bom bunuh diri itu adalah seorang warga negara Amerika dengan nama alias Abu Hurairah Al Amriki, dialah yang menyetir truk dengan muatan 17 ton bom itu dan menghancurkan restoran yang penuh oleh tentara Suriah hingga menewaskan puluhan orang.
Jika melihat ratusan komentar dari berbagai website Amerika yang menayangkan berita itu, sebagian besar sulit mempercayai kenapa seorang pemuda tampan, masih muda (umur 22) dari kalangan menengah dan pergaulannya selama di Amerika termasuk normal harus mengakhiri hidup seperti itu? Kenapa dia rela melepaskan kesenangan hidupnya di Amerika dan pergi berjihad bersama pasukan anti pemerintah Suriah lalu melakukan bom bunuh diri, apa yang dia cari? Tapi pihak keluarganya yakin dia jadi korban pencucian otak yang dilakukan kelompok Islam militan yang bermarkas di Texas.
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Moner Abu Salha dan rumahnya di Florida termasuk keluarga kaya foto (1,2) dailymail.co.uk "][/caption]
Siapakah Abu Hurairah Al Amriki?
Abu Hurairah bernama asli Moner Mohammad Abu Salha lahir 28 Oktober 1991 di Florida, Amerika. Ayahnya Abu Salha adalah orang Arab Jordan dan ibunya, Michelle orang Amerika yang masuk Islam. Menurut Paman Moner, sejak kecil hingga dewasa Moner tidak bisa bahasa Arab dan pemahamannya terhadap Islam biasa saja tapi ada kemungkinan seseorang dari kelompok Islam garis keras di Texas, sudah lama mengincar Moner untuk direkrut dalam timnya.
Perubahan pada diri Moner terjadi Oktober 2012. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Moner terbang ke Suriah Utara dan disana dia dilatih pasukan Jihad. Selama berbulan-bulan orang tua Moner sulit menghubungi dia, sampai suatu saat Moner datang ke rumah kakeknya di Amman Jordan dan tinggal beberapa bulan disana pada saat itu tidak ada tanda-tanda dia ingin kembali ke Suriah.
Pada bulan Mei 2013, Moner kembali kerumah orang tuanya di Florida yang disambut gembira oleh orang tuanya karena anak yang berbulan-bulan hilang akhirnya kembali. Tapi kegembiraan orang tuanya hanya berlangsung singkat, sebulan kemudian Moner kabur lagi dan dia hanya mengirim pesan sms pada ibunya bahwa dia ada di Suriah dan dalam kondisi baik tapi orangtuanya sulit menelpon balik. Dua bulan kemudian dia menelpon sebentar dan seperti biasa mengatakan kondisinya baik-baik saja walau ibunya memaksa minta nomer telponya Moner tak pernah menjawab dan selalu menutup telponnya.
[caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="Foto atas: 4 Anggota Al Nusrah pelaku bom bunuh diri termasuk Moner (paling kanan) foto longwarjournal.org Foto bawah: Kerusakan parah akibat bom bunuh diri di Idlib, Suriah foto kiri telegraph.co.uk dan kanan i.cbc.ca"][/caption]
Terakhir kali Moner telpon pada bulan April setelah itu tidak ada kabarnya lagi hingga akhirnya orang tua Moner mendapat kabar tentang bom bunuh diri itu. Setelah anaknya meninggal, keluarga Moner pindah dari rumah mereka yang di Florida, menurut para tetangganya mungkin orang tua Moner ingin melupakan trauma akibat kematian anaknya yang tragis.
Para tetangga sekitar rumah Moner yang diwawancarai wartawan beberapa media massa Amerika, yakin bahwa Moner telah dicuci otaknya karena dia sama sekali tidak memperlihatkan sikap ekstrim dalam menjalankan agamanya, dia bergaul normal seperti remaja pada umumnya dan hobinya bermain basket, kemana-mana selalu bawa bola basket dan jadi anggota tim basket local "The Indian River Warrior" Dia juga disukai teman-teman, pelatih dan para gurunya. Begitu pula keluarga Abu Salha itu sama sekali tidak fanatik dan bersikap seperti keluarga Amerika biasa. Karena itu mereka kaget begitu mendengar Moner jadi pelaku bom bunuh diri itu.
Pemerintah Amerika sendiri hingga saat ini masih menyelidiki motif bunuh diri Moner ini dan mulai meningkatkan pengawasan mereka terhadap warganya karena menurut catatan saat ini ada 70 orang Amerika yang berjihad ke Suriah dan kasus bom bunuh diri warga Negara Amerika di Suriah ini adalah yang pertama kali terjadi dalam sejarah. Dibawah ini video yang menunjukan aksi bom bunuh diri tersebut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H