Mohon tunggu...
Annie Fitria
Annie Fitria Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bila Anak Salah, Haruskah Langsung Dihukum?

26 September 2018   15:47 Diperbarui: 26 September 2018   16:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai sahabat kompasiana.... Ketemu lagi dengan saya.... Penulis terkece wekaweka... aku mau nulis nih tentang salah satu fungsi Bimbingan konseling, pingin tau? Kepoin donk!! Lets check it!

Di Zaman millennial ini, semua serba terbuka dan nggak ribet, yang dulunya harus nyari wartel untuk telfon, sekarang tinggal pencet saja langsung bisa telfon. Zaman sekarang banyak peserta didik tingkat dasar bahkan umur masih dibawah 6 tahun sudah bermain handphone (HP). Karena handphone sekarang benar-benar canggih, mau cari alamat tinggal klik, mau ini mau itu tinggal klik, semua menjadi serba mudah. Ditambah lagi banyaknya sosmed (Sosial Media) yang fungsi sebenarnya untuk sosialisasi. Namun, banyak orang yang salah mempergunakannya.

Pengaruh dari sosmed tersebut banyak anak-anak jadi pemalas, prestasi menurun, nakal, sampai-sampai berani terhadap orang tua. Inilah dampak negative dari kemajuan zaman sekarang, konten yang termuat kebanyakan mudharatnya daripada manfaatnya, jika kita tidak bisa memanfaatkan sebaik-baiknya.

Hal itu, disebabkan oleh banyak faktor bukan hanya orang tua, bisa teman atau masyarakat disekitarnya. Dengan demikian, hal yang paling dasar adalah untuk membimbing anak agar bisa merubah sikapnya yakni dimulai dari lingkungan keluarga, teman sebaya dan lingkungan masyarakat. Jika hal itu sedah dilakukan bisa jadi si anak yang asal mulanya nakal berubah menjadi baik secara perlahan-lahan.

Kebanyakan anak yang nakal langsung dihukum dengan kekerasan agar mereka jera. Namun, dengan cara seperti itu bisa menjadikan mereka lebih berani untuk melawan. Sebagai orang tua maupun guru BK harus waspada dalam membimbing anak. Perhatikan setiap gerak-gerik yang mereka lakukan, misalnya dalam pertemanan orang tua harus tau bagaimana teman yang baik atau tidak (bermasalah). Orang tua selalu ingin anaknya jadi yang terbaik. Tetapi, mereka tidak peduli dengan anaknya, itu kurang dibenarkan, padahal masih bisa dibimbing.

  1. Sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik. Mendidik yang baik tidak selalu dengan kekerasan dan main fisik. Tetapi, dengan pendekatan yang baik, tutur kata yang baik dan halus. Tidak mengekang dan juga tidak terlalu memberi kebebasan. Sehingga, anak bisa membuka jalan pikiran dan hatinya agar tidak melawan orang tua. Orang tua melarang anaknya main HP. maka, orang tua harus memberi contoh untuk tidak main HP setiap waktu. Jadi, seperlunya saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun