Mohon tunggu...
Annie Fitria
Annie Fitria Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling itu Urgent, Why?

18 September 2018   21:49 Diperbarui: 18 September 2018   21:50 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
howtoparentateen.wordpress.com

Sebelum jauh membahas tentang Bimbingan Konseling, apa sih definisi dari Bimbingan Konseling itu sendiri?

Nah, seperti yang sudah kita ketahui kurang lebih Bimbingan Konseling itu adalah suatu proses interaksi antara konselor dan konseli untuk membantu meningkatkan potensi seorang konseli dan juga dapat membantu dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dialaminya.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa seorang konseler tidak harus dilakukan oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan. "Cukup seseorang yang bisa menaruh empati pada orang lain tanpa mengabiskan energi". maksudnya, seseorang dapat memahami perasaan dan pikiran orang lain tanpa harus menghabiskan energinya, jika ada orang yang sedang marah kita tidak usah ikutan marah. Dengan begitu kita dapat memberi solusi kepadanya.

Namun, kebanyakan dari kita mengetahui kalau Bimbingan Konseling itu hanya ada dalam sekolah, yaitu adanya guru BK. Kebanyakan siswa merasa takut dengan guru BK karena kebanyakan tugasnya di sekolah itu, berhubungan atau mengatasi siswa yang nakal, sering telat masuk sekolah, lompat pagar (kabur), melanggar peraturan sekolah, dll.

Sebenarnya, pendapat itu kurang benar karena tugas guru BK bukan hanya mengatasi siswa yang nakal. Tetapi untuk semua siswa yang bermasalah pada dirinya dan berhubungan dengan aktifitas sekolah. Misalnya, guru BK memberi arahan untuk siswa yang sedang bingung dalam menentukan jurusan, membantu siswa daftar masuk perguruan tinggi, dll.

Ada cerita singkat,  penulis mengisahkan ada seseorang yang sifatnya pendiam, siapa sangka kalau ternyata dia punya masalah dalam hidupnya. Diam-diam dia mencuri barang-barang temannya. Setelah diselidiki ternyata dia melakukan hal seperti itu karena jatah upah yang diberikan dari orang tuanya terlalu sedikit tidak mencukupi kebutuhannya. Oleh karena itu, jangan terlalu banyak diam, kita bisa curhat masalah yang sedang kita alami ke orang lain bisa sahabat, saudara, orang tua, mungkin juga guru BK. Dengan hal itu kita dapat solusi dari mereka.

Jadi, lebih baik kita terbuka namun tidak berlebihan, selayaknya bisa mencari solusi dengan bantuan orang lain, karena terlalu menutup diri tidak baik untuk kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun