Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pariwisata, serta pendidikan. Salah satu dampak adanya pandemi Covid-19, yaitu bidang pendidikan. Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada pelaksanaan belajar dan mengajar, sebelum adanya pandemi Covid-19 pelaksanaan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka/offline di sekolah, namun dengan adanya Covid-19 aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring/online dirumah masing-masing.
Perubahan aktivitas kegiatan belajar dan mengajar ini memberikan dampak yang signifikan pada bidang pendidikan, pemerintah dituntut untuk memberikan solusi agar pembelajaran daring di era pandemi ini dapat merata di setiap sekolah yang ada di daerah-daerah. Adanya perbedaan fasilitas sekolah dan fasilitas yang dimiliki murid dirumah yang dapat menunjang pembelajaran berbasis jarak jauh/online ini yang dikhawatirkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Adanya perbedaan itu dikhawatirkan pembelajaran berbasis jarak jauh menyebabkan adanya learning loss (Putra, 2021). Menurut The Education and Development Forum (2021) Learning loss merupakan situasi ketika peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum maupun khusus ataupun kemunduran secara akademis hal ini terjadi karena adanya kesenjangan pendidikan yang berkepanjangan dan ketidakberlangsungannya proses akademik. Terdapat juga beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti khususnya di bidang pendidikan mengenai learning loss pada saat pandemi covid 19, seperti pada penelitian (Andriani, Subandowo, Karyono, & Gunawan, 2021).
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Andriani, Subandowo, Karyono, & Gunawan, 2021) menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat learning loss dalam pembelajaran daring di masa pandemi corona, antara lain seperti interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa serta ketuntasan materi ajar dalam pembelajaran. Dikhawatirkan hilangnya kesempatan belajar anak-anak karena tidak bisa kesekolah dan faktor lain yang dapat menghambatnya, sedangkan mahasiswa juga belajar ditempat masing-masing secara daring, oleh karena itu Kemendikbud mengusulkan adanya program Kampus Mengajar ini, dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah khususnya di daerah 3T.
SDS Plus Tunas Mandiri Purwakarta ini terletak di Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Pelaksanaan program Kampus Mengajar di SDS Plus Tunas Mandiri diikuti oleh 8 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai jurusan, diantaranya jurusan Pendidikan Akuntansi, Psikologi, Hukum, Pendidikan Biologi, Ilmu Komunikasi, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Sosiologi, dan Teknik Informatika. Selama pelaksanaan kegiatan 3 bulan pada program Kampus Mengajar kami membuat program yang relevan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran, seperti program untuk pengembangan anak-anak, program pengembangan guru, serta program untuk orang tua siswa.
Kedatangan mahasiswa dan mahasiswi kampus mengajar disambut baik oleh kepala sekolah beserta guru-guru di SDS Plus Tunas Mandiri. “Kami dengan senang hati menerima mahasiswa kampus mengajar di sekolah ini” ucap Bapa Cecep Imron, S.H. selaku kepala sekolah SDS Plus Tunas Mandiri. Pasalnya pada saat program kampus mengajar 1 dilaksanakan, SDS Plus Tunas Mandiri memang sedang kekurangan guru.
Setiap program yang dibuat di dasarkan pada masalah yang ada di sekolah SDS Plus Tunas Mandiri, seperti program yang dibuat untuk pengembangan siswa yaitu program kelas tambahan membaca , menulis dan berhitung hari senin. Diadakannya kelas membaca, menulis, berhitung dikarenakan masih banyaknya siswa dan siswi yang belum lancar membaca, menulis dan berhitung. Seperti hal nya program untuk siswa, program untuk guru dan orang tua murid pun diadakan untuk mengatasi masalah yang ada disaat pandemi covid-19. Dengan dilaksanakannya program kampus mengajar ini diharapkan learning loss di era pandemi dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, W., Subandowo, M., Karyono, H., & Gunawan, W. (2021). Learning Loss dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Corona. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, 485-501.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H