Penulis : Annida Salwa Salsabila
SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON
sannidasalwa@gmail.com
Siapa diri  kita  sebenarnya?  Dan  apa tujuan hidup kita? Sudahkah bermanfaatajak". Jawab remaja putri tersebut di sela menjalani pemeriksalain?  Apakah  pernah  terlintas  di  benak  anda  pertanyaan  tersebut?  Jika  pertanyaan-
Abstrak
Identitas nasional adalah unsur vital dalam membangun keutuhan dan kebanggaan nasional. Di era digital, teknologi juga memainkan peran yang sangat penting dalam proses tersebut. Artikel ini melakukan investigasi tentang cara-cara di mana teknologi digital bisa memberikan kontribusi untuk membangun dan meningkatkan identitas nasional, yang membuat penelitian ini: melalui media sosial, pendidikan teknologi, dan penetapan budaya digital. Data terbaru dan temuan dari tahun 2023 menunjukkan bahwa teknologi digital bisa menjadi cara efektif untuk memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam meningkatkan identitas nasional, tetapi ada beberapa tantangan, termasuk divisi digital dan pemahaman teknologi.
.
.
A. Pendahuluan
Identitas nasional merupakan simpanan nilai, budaya dan sejarah yang mengaligu warga negara membentuk satu kesatuan. Selama beberapa dekdek berakhir, negara dan bangsa merasakan tantangan dalam pembangunan identitas nasional akbat globalisasi. Teknologi digital yang merata di dunia sekarang mememukan pemangtuan dan peluang berkembang pesat untuk memperkuat ikatan yang demikian. Tetapi, mereka hadir risiko -- homogenisasi budaya global, kemunculan narasi belaka yang tak akurat, dan ancaman mendiskreditkan prubasi. Namun, dengan neuangan yang tepat, teknologi digital mendukung berdasarkan narasi nasional yang inklusive, relevan, dan menarik bagi dari sekolan generasi muda. Artikel ini membahas peran teknologi digital dalam pembangunan identitas nasional dari perspektif multidisiplin.
Â
B. Pembahasan
Media Sosial sebagai Wadah Narasi Nasional
Â
Instagram, TikTok, dan YouTube adalah platform wadah dari ekspresi muda saat era digital seperti saat ini. Dalam sebuah penelitian dalam Global Digital Report 2023, disebutkan bahwa 80% pengguna media sosial Indonesia ada di usia 18-34. Berbagai konten natizen yang mereka konsumsi, menjadikan platform ini sebagai saluran utama penyebaran narasi kebangsaan.
Sebagai contoh, kampanye #BanggaBuatanIndonesia membuat topik nasional Indonesia dan orang-orang Indonesia, termasuk nilai-nilai serta budayanya. Selain dari itu juga, pemerintah bisa bekerjasama dengan influencer untuk menyebarkan nilai bunda lewat ideo-ideo konten kreatif.
Pendidikan Digital untuk Generasi Muda
Berkembangnya teknologi digital telah mendorong pemahaman dan interaksi terhadap belajar. Platform seperti Ruangguru dan Zenius sudah memperkenalkan konten tentang sejarah dan budaya nasional untuk siswa. Data dari UNESCO 2023 menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan media digital dalam pembelajaran memiliki pemahaman yang lebih baik tentang identitas budaya mereka dibandingkan siswa yang tidak.
Table Pengaruh Pendidikan Digital terhadap Pemahaman Identitas Budaya
Â
Metode pembelajaran
Pemahaman identitas
Konvensional
62%
Digital
78%
Â
Pelestarian budaya lokal
Dengan menyulitkan, teknologi digital memungkinkan pelestarian budaya dengan mengubah artefak, musik, dan cerita rakyat menjadi format digital. Sebagai contoh, Digital Library of Indonesia menulis cerita bahwa lebih dari 10.000 manuskrip kuno sekarang dapat diakses oleh semua generasi berikutnya. Bahkan lebih jauh, aplikasi VR memungkinkan seseorang untuk merasakan interaksi dengan situs-situs budaya aliste dengan keadaan fisik.
Â
Keterlibatan Komunitas di Platform Digital
Selain teknologi itu sendiri, platform digital juga memungkinkan kontribusi lapisan masyarakat yang lebih rendah dari penduduk Indonesia untuk membentuk narasi identitas nasional. Tulisannya mendukung bahwa situs semacam Kitabisa.com digunakan bukan hanya untuk pengumpulan sumbangan, namun juga untuk memberikan donasi dalam berbagai acara budaya, kegiatan atau tradisi, seperti restorasi situs historis, seni tradisional, dan lain-lain. Artikel oleh McKinsey 2023 menunjukkan bahwa kerja sama berbasis komunitas ini, didasari teknologi, orang dan rakyat biasa, memberikan kontribusi positif kepada solidaritas dan kebangsaan negeri.
Jenis inisiatif
Dampak solidaritas
Tanpa teknologi
55%
Berbasis teknologi
82%
Â
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, tantangan seperti kesenjangan digital (digital divide) masih menjadi masalah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 30% masyarakat di daerah terpencil belum memiliki akses internet. Selain itu, penyalahgunaan teknologi untuk menyebarkan informasi yang salah dapat merusak narasi nasional yang ingin dibangun.
Digital Storytelling sebagai Alat Promosi Nasional
Alat Promosi Nasional yang Digunakan; Penceritaan Digital. Digital storytelling merupakan metode menyampaikan pesan atau cerita melalui media digital. Pemerintah dapat menggunakan teknik tersebut untuk mengungkapkan lebih banyak kisah-kisah sejarah, pahlawan nasional, dan keanekaragaman budaya Indonesia. Dengan visualisasi seperti video animasi atau podcast, generasi muda di bawah ini dapat mengerti cerita-cerita tersebut. Pernyataan dari Nielsen 2023 mengungkapkan, 68% responden muda merasa lebih terinspirasi dari cerita daripada informasi forma
Â
Penggunaan Teknologi Blockchain untuk Pelestarian Budaya
Â
Penggunaan Teknologi Blockchain untuk Pelestarian Budaya. Selain digunakan untuk menanamkan kepercayaan diri masyarakat dalam urusan keuangan dan ketenagakerjaan, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk melindungi warisan budaya. Misalnya seni dan musik tradisional yang memiliki keunikan pada setiap daerah, dapat didaftarkan pada sebuah platform berbasis blockchain. Tujuannya agar tidak terjadi plagiarisme, pihak lain dapat membuatkan variasi baru dengan terlebih dahulu mencantumkan nama aslinya, atau dikenal dengan istilah plagiarism-saving . Menurut laporan dari MIT Technology Review 2023, ada beberapa negara di dunia yang menggunakan blockchain untuk mengelola dan melindungi aset budayanya. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa dapat disimpulkan bahwa Indonesia juga sangat memungkinkan untuk menerapkan blockchain dalam pelestarian aset budaya.
Â
Kesimpulan dan penutup
Teknologi digital memberikan kesempatan yang luar biasa untuk membangun identitas nasional yang kuat dan inklusif. Namun, hal ini hanya dapat dicapai dengan strategi yang mengarahkan ke berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga jaringan swasta hingga masyarakat. Dalam lingkup media sosial, pendidikan digital, dan pelestarian budaya digital, inilah satu-satunya cara agar generasi muda dapat merasakan kualitas yang merupakan bagian dari identitas nasional mereka.Perlu kita lakukan ini karena hilangnya jejak karakter Negara yang menjadi tidak berguna karena pengenalan teknologi digital bahwa itu memiliki tujuan yang lebih maju secara teknis, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan karakter bangsa. Dan itu harus menjadi peran unggulan dalam membangun sebuah negara masa depan.
Â
C. Daftar pustaka
. https://images.app.goo.gl/uPtVh2ozGgz8EtC99
Â
https://perpusnas.go.id/
Â
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/Mzk4IzI=/persentase-rumah-tangga-yang-pernah-mengakses-internet-dalam-3-bulan-terakhir-menurut-provinsi-dan-klasifikasi-daerah.html
Â
https://www.unesco.org/en/culture-and-digital-technologies
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI