Mohon tunggu...
annida rofiul alma
annida rofiul alma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka apapun yang berhubungan dengan alam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghadapi Ancaman Monkeypox, Prioritas pada Tindakan Pencegahan

4 Desember 2024   00:05 Diperbarui: 4 Desember 2024   00:05 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam beberapa waktu terakhir, dunia menghadapi tantangan kesehatan yang tak terduga, dari pandemi COVID-19 hingga ancaman baru berupa monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini, yang awalnya ditemukan di kawasan Afrika, kini mulai menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana mencegah penyebaran virus agar tidak menjadi krisis global baru.

Tindakan pencegahan menjadi langkah utama dalam menghadapi ancaman ini. Dengan pendekatan yang terorganisasi, risiko penyebaran virus dapat diminimalkan. Artikel ini akan mengulas pentingnya pencegahan, strategi mitigasi risiko, serta peran kolaborasi dalam menghadapi monkeypox.

Apa Itu Monkeypox dan Bagaimana Penyebarannya?

Monkeypox adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang berasal dari genus Orthopoxvirus. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 pada koloni monyet yang digunakan untuk penelitian, sehingga dinamakan "monkeypox". Pada manusia, kasus pertama dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka kulit, droplet pernapasan, atau benda yang terkontaminasi. Hewan seperti tikus dan primata juga berpotensi menjadi perantara infeksi. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang berubah menjadi lesi.

Meningkatnya interaksi manusia dengan hewan serta perubahan lingkungan global mempercepat penyebaran virus ini ke berbagai wilayah di luar Afrika. Pada 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan signifikan kasus monkeypox di Eropa, Amerika, hingga Asia, termasuk Indonesia.

Mengapa Pencegahan Menjadi Prioritas?

Langkah preventif merupakan kunci dalam memitigasi dampak penyakit menular seperti monkeypox. Jika diabaikan, penyakit ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih luas, baik bagi kesehatan maupun ekonomi. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya pencegahan meliputi:

  1. Belum Adanya Pengobatan Khusus
    Hingga saat ini, pengobatan khusus untuk monkeypox belum tersedia. Vaksinasi menggunakan vaksin cacar (smallpox) terbukti memiliki efektivitas terhadap monkeypox, tetapi ketersediaannya terbatas di banyak negara. Oleh karena itu, mencegah penularan lebih baik daripada mengandalkan pengobatan setelah terinfeksi.
  2. Kelompok Rentan Berisiko Tinggi
    Anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah lebih rentan mengalami komplikasi berat akibat monkeypox. Melindungi kelompok ini menjadi tugas bersama melalui pencegahan yang komprehensif.
  3. Potensi Beban Ekonomi dan Sosial
    Penyebaran monkeypox dapat memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan serta menimbulkan kerugian ekonomi akibat meningkatnya kebutuhan pengobatan dan karantina.

Langkah-Langkah Pencegahan yang Harus Dilakukan

Untuk mencegah penyebaran monkeypox, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kesehatan dalam menerapkan tindakan berikut:

  1. Edukasi Masyarakat
    Informasi yang jelas tentang monkeypox, termasuk gejala dan cara penularannya, perlu disampaikan kepada masyarakat. Pemerintah dan media dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan edukasi ini, baik melalui media sosial, televisi, maupun kegiatan komunitas.
  2. Kebersihan Pribadi dan Lingkungan
    Kebersihan adalah langkah dasar yang paling efektif. Masyarakat dianjurkan untuk mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi, dan menjaga kebersihan lingkungan dengan desinfeksi rutin.
  3. Pengawasan Perjalanan Internasional
    Pemeriksaan kesehatan di pintu masuk internasional seperti bandara dan pelabuhan perlu ditingkatkan, terutama bagi pelancong dari wilayah dengan kasus monkeypox tinggi.
  4. Vaksinasi Terarah
    Meskipun vaksin smallpox dapat memberikan perlindungan terhadap monkeypox, akses terhadap vaksin ini masih terbatas. Pemerintah harus berupaya untuk memperoleh vaksin tersebut, terutama bagi tenaga kesehatan dan individu dengan risiko tinggi. Selain itu, pelaksanaan program vaksinasi harus disertai dengan sosialisasi yang jelas untuk mencegah kesalahpahaman di masyarakat.
  5. Penguatan Fasilitas Kesehatan
    Sistem kesehatan harus siap menghadapi potensi peningkatan kasus. Fasilitas medis perlu dilengkapi dengan sarana untuk diagnosis cepat, isolasi pasien, serta pelatihan tenaga kesehatan. Kesiapan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus monkeypox perlu ditingkatkan. Pemerintah harus memastikan bahwa rumah sakit, puskesmas, dan klinik memiliki kapasitas untuk mendiagnosis, mengisolasi, dan merawat pasien monkeypox. Pelatihan bagi tenaga kesehatan juga penting untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang penyakit ini.
  6. Pengendalian Interaksi dengan Hewan
    Mengingat monkeypox adalah penyakit zoonosis, kontak langsung dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang terinfeksi harus dihindari. Edukasi tentang cara menangani hewan secara aman dan upaya pengendalian populasi hewan liar di area berisiko tinggi dapat membantu mencegah penularan dari hewan ke manusia.
  7. Sistem Pelaporan dan Pelacakan Kasus
    Sistem deteksi dini yang efektif dapat membantu membatasi penyebaran monkeypox. Masyarakat diharapkan proaktif dalam melaporkan gejala atau kontak dengan individu terinfeksi.

Peran Kolaborasi Global dalam Mengatasi Ancaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun