Mohon tunggu...
Annida Fariroh Asror
Annida Fariroh Asror Mohon Tunggu... Freelancer - Random post tapi semoga bermanfaat, feel free to leave comments!

Another day another chance

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Enola Holmes", Sherlock's Rebellious Sister

6 Mei 2021   06:50 Diperbarui: 6 Mei 2021   18:14 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sherlock - Enola - Mycroft-sumber: neohistoria.net

Hai hai!

Kali ini aku mau review film yang menurut aku seru banget, lucu, bikin penasaran, dan bener-bener enjoyable, yaitu Enola Holmes. Film ini merupakan keluaran Netflix di tahun 2020 karya penulis Amerika, Nancy Springer. dan Film ini merupakan adaptasi novel series-nya yang pertama yaitu 'The Case of the Missing Marquess' (2006), sampai saat ini ada enam buku dalam seri Enola Holmes yang sudah ditulis oleh Nancy.

Film ini ber-setting di tahun 1884, mengisahkan kehidupan Enola Holmes (diperankan oleh Millie Bobby Brown), yang pada hari ulang tahunnya ke- 16 mendapati dirinya ditinggal oleh sang Ibu. Iya, Ibunya pergi menghilang begitu saja tanpa perpisahan, padahal Enola hanya hidup berdua dengan sang ibu, Eudoria Holmes (diperankan oleh Helena Bonham Carter) yang telah mengajarkan ia banyak hal mulai dari berbagai ilmu pengetahuan hingga bela diri.

Kepergian sang ibu yang begitu misterius tentu saja membuat Enola penasaran, apa yang sebenarnya terjadi, dan apa yang harus ia lakukan. Satu-satunya jejak yang tinggalkan oleh ibunya adalah sebuah kotak yang berisi kartu teka-teki bergambar bunga, yang sebenarnya ia juga belum tahu apa maksudnya dan apakah memang itu petunjuk yang diberikan oleh ibunya atau bukan.

Enola sadar, setelah kepergian sang ibu kini dirinya menjadi tanggung jawab kakaknya, Mycroft (diperankan oleh Sam Clafin) dan Sherlock (diperankan oleh Henry Cavill) yang telah lama pergi merantau. Berbeda dengan Sherlock yang menganggap Enola adalah gadis yang cerdas, Mycroft justru merasa adik perempuannya ini merepotkan, ia ingin mengirim Enola ke sebuah sekolah berasrama untuk menyelesaikan studinya. Enola yang sudah terbiasa dibesarkan secara mandiri oleh ibunya pun menolak.

Enola yang sedikit demi sedikit sudah berhasil memecahkan teka-teki yang ditinggalkan oleh ibunya memutuskan untuk kabur, ia menyamar sebagai seorang anak laki-laki dan pergi ke London untuk mencari sang ibu menggunakan kereta. Di perjalanan, ia bertemu dengan Viscount Tewkesbury (diperankan Louis Partridge), seorang pemuda yang juga dalam pelarian dari nasib yang mencekik karena keluarganya yang meminta untuk bergabung masuk militer dan mewarisi sebuah jabatan di House of Lords.

Enola mencari ibunya dan menangani berbagai misteri yang terjadi saat Inggris sedang berada di titik puncak perubahan dengan perluasan hak suara yang diputuskan di House of Lords. Hidup Viscount Tewkesbury dalam bahaya, ia melakukan penyamaran di London dan berusaha terus menghindari ancaman. Sementara itu, Sherlock dan Mycroft kembali ke London, Mycroft meminta polisi untuk mencari Enola, dan Sherlock yang merupakan seorang detektif telah menolak kasus pencarian Tewkesbury untuk mencari Enola dan Eudoria.

Akankah Enola berhasil menemui sang Ibu? Bagaimana nasib Viscount Tewkesbury kemudian?

Viscount Tewksbury - Enola- sumber: grid.id
Viscount Tewksbury - Enola- sumber: grid.id
Ah, pokoknya nonton aja deh ya! Soalnya beda dari film atau series Sherlock Holmes yang serius, detektif, dan mikir banget, film ini plot nya bener-bener ringan! Ya... walaupun kalau untuk ukuran film detektif film ini masih 'kebaca banget' tapi masih banyak banget nilai yang secara gak sadar ditampilkan dari film ini, lho. Mulai dari ikatan keluarga, kesetaraan, kekuasaan, penyelidikan,  resiko dari keputusan yang diambil. Walaupun di film ini Enola bertemu dengan Viscount Tewksbury dan berpetualang bersama (dan menurut aku mereka berdua cocok banget), tapi fokus film ini bukanlah romansa antara mereka,  melainkan bagaimana usaha mereka dalam memperjuangkan untuk reformasi, keren kan! 

Semoga ada sekuelnya deh ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun