Mohon tunggu...
AnNida Farrahillah
AnNida Farrahillah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Study together kuy !!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ibnu Miskawaih dan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islamnya

2 April 2020   14:10 Diperbarui: 2 April 2020   14:11 6957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

        Ibnu Miskawaih, seorang Filosof Islam ini memiliki nama lengkap Abu ‘Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya’qub Miskawaih. Dilahirkan di kota Ray (Iran), dekat kota Teheran pada tahun 320 H / 932 M. 

Sementara wafatnya pada 9 Shafar 421 H di kota Isfahan. Ibnu Miskawaih memiliki beberapa julukan, salah satunya yaitu, Al-Khozin (pustakawan) karena dipercaya untuk menangani buku-buku Ibn al-Amid dan Adud ad-Daulah Ibn Bawaih. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa julukan tersebut berarti “bendaharawan”, yang diberikan kepada Ibnu Miskawaih pada masa kekuasaan ‘Ahdu al-Daulah dari bani Buwaihi.

         Ibnu Miskawaih dikenal sebagai seorang bendaharawan, sekretaris, pustakawan, pendidik anak para pemuka dinasti Buwaihi. Selain akrab dengan para penguasa, Ibnu Miskawaih juga dekat dengan para ilmuwan seperti Ibnu Sina. Selain itu, Ibnu Miskawaih juga dikenal sebagai sejarahwan yang terkenal. Selanjutnya beliau juga dikenal sebagai dokter, penyair, dan ahli bahasa. Hal itu dibuktikan juga dengan karya – karyanya dalam berbagai buku dan artikel yang berjumlah tidak kurang dari 40 buah.

         Ibnu Miskawaih adalah seorang Filosof muslim yang memusatkan perhatiannya pada bidang etika Islam. Selain itu semua beliau juga mempelajari ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu bahasa, ilmu kedokteran, ilmu fiqih, hadis, matematika, musik, ilmu militer, dan lain sebagainya.

         Ibnu Miskawaih adalah seorang yang berpengatahuan luas, yang menguasai berbagai bidang keilmuan. Selain dikenal sebagai seorang filsuf, Ibnu Miskawaih juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Kedudukannya sebagai bendahara di Dinasti Buwaihi tidak membuatnya malas untuk menulis buku, sebagai berikut adalah karya-karya beliau :

  • Bidang Metafisika : al-Fauz al-Asghar fi Ushul al-Dinayat 
  • Bidang Etika : Kitab al-Fauz al-Akbar, Kitab Thaharah an-Nafs, Kitab Tahdzib al-Akhlaq wa Tathir al-‘Araq, Kitab as-Siyar (tentang tingkah laku kehidupan)
  • Bidang Politik dan Hukum : Kitab Tartib as-Sa’adah (tentang aklak dan politik), Kitab Jawizan Khard
  • Bidang Kedokteran dan Hidangan: Kitab al-Jami’, Kitab al-Adwiyah (tentang pengobatan sederhana), Kitab al-Asyribah (tentang minuman)
  • Cabang Estetika dan Sastra: Kitab al-Mustafa (berisi syair-syair pilihan), Uns al-Farid (koleksi anekdot, syair, dan peribahasa)
  • Bidang Psikologi: Maqalat fi an-Nafsi wa al-‘Aqli

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBNU MISKAWAIH

            Ibnu Miskawaih adalah seorang filosof muslim terkenal dengan teorinya tentang Filsafat al-Nafs dan Filsafat al-Akhlak. Pemikiran Pendidikan Ibnu Miskawaih terdiri dan tidak dapat dipisahkan dari konsep tentang manusia dan akhlak.

            Menurut Ibnu Miskawaih, pendidikan memiliki tujuan mewujudkan pribadi susila dan budi pekerti mulia. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila pendidik terlebih dahulu mengetahui watak manusia, sehingga dapat mengatur strategi bagaimana cara mengatur manusia dari watak yang berbeda-beda.

         Dari karya-karya Ibnu Miskawaih tidak ditemukan buku dengan tema langsung “pendidikan”. Tapi, ada beberapa buku yang berkaian dengan pendidikan dan kejiwaan, akal serta etika. Salah satu buku tersebut adalah Tahdzib al-Akhlak wa Tathtir al-A’raq.

         Menurut Ibnu Miskawaih dasar pendidikan adalah :

  • Syariat : Ibnu Miskawiah menyatakan bahwa syariat adalah faktor penentu bagi karakter manusia yang menjadikan manusia terbiasa melakukan hal-hal terpuji sehingga dapat memperoleh kebahagiaan.
  • Psikologi: Menurut Ibnu Miskawaih, pendidikan dengan pengetahuan tentang jiwa memiliki hubungan yang erat. Untuk menjadi karakter yang baik, maka harus melalui shina’ah (perekayasaan) yan didasari pendidikan dan pengarahan yang sistematis. Dan itu semua akan tercapai jika mengetahui tentang jiwa dahulu.

         Ibnu Miskawaih lebih memusatkan perhatiannya pada filsafat akhlak. Oleh karena itu, pemikiran pendidikannya berisi tentang moral. Ibnu Miskawaih mengatakan tujuan pendidikan akhlak adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong manusia untuk melakukan kebaikan secara spontan sehingga mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan. Karena hal ini, Ahmad Abd Hamid as-Syai’r menggolongkan Ibnu Miskawaih ke dalam filosof yang bermadzhab as-sa’adat di bidang akhlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun