Mohon tunggu...
Annida Arsya Putri
Annida Arsya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merenungi Masa Lalu, Menyongsong Masa Depan: Refleksi tentang Sosial Budaya di Indonesia

21 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 21 Juni 2024   20:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah zaman yang bergerak semakin cepat, manusia sering kali terjebak dalam rutinitas dan kecepatan hidup yang tanpa henti. Seolah-olah waktu terus berlari tanpa memberikan kesempatan bagi kita untuk berhenti sejenak dan merenungi perjalanan hidup ini. Di antara hiruk-pikuk kota besar, deru kendaraan yang tiada henti, serta gemerlap lampu-lampu neon yang menyala terang di malam hari, tersimpan banyak cerita tentang bangsa kita yang sering kali terlupakan. 

Namun, terkadang di saat-saat sepi dan sunyi, ketika kita duduk sendirian di sudut rumah atau di tepi pantai yang tenang, kita mulai teringat pada masa-masa lampau yang pernah kita jalani. Masa-masa itu, dengan segala suka dukanya, telah membentuk siapa kita hari ini. Di sinilah, kita menemukan kekuatan dari memori kolektif yang membentuk jati diri bangsa dan individu.

Memori kolektif bukan sekadar kumpulan peristiwa yang terekam dalam ingatan banyak orang, melainkan suatu kekayaan yang mengandung nilai-nilai, tradisi, dan identitas yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Memori ini tidak hanya membentuk cara kita melihat dunia, tetapi juga cara kita berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Seperti sebuah kanvas yang penuh warna, memori kolektif menyimpan berbagai cerita yang bisa menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan masa kini dan merancang masa depan yang lebih baik.

Saya ingin mengajak pembaca untuk merenungi kembali perjalanan bangsa ini melalui refleksi pribadi yang bersinggungan dengan isu-isu sosial budaya. Melalui tulisan ini, saya berharap dapat menggugah kesadaran kita akan pentingnya mengenali dan memahami akar-akar sejarah dan kebudayaan yang membentuk identitas kita hari ini. Dengan begitu, kita dapat lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi di sekitar kita.

Salah satu kenangan yang paling membekas adalah ketika saya mengikuti sebuah acara selamatan di rumah salah satu kerabat. Dalam suasana yang penuh dengan doa dan harapan, saya mendengar kisah-kisah tentang perjuangan nenek moyang kami dalam menghadapi penjajah dan berbagai kesulitan hidup. 

Kisah-kisah ini bukan sekadar cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut, tetapi merupakan bagian dari sejarah hidup yang nyata. Di sanalah saya belajar bahwa masa lalu adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak dari kita yang mulai melupakan akar-akar sejarah ini. Terutama ketika kita terjebak dalam kesibukan hidup di kota besar, dengan segala tuntutan pekerjaan dan gaya hidup modern yang serba cepat. Kita sering kali lebih fokus pada pencapaian materi dan kesuksesan individu, sementara nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sosial mulai terpinggirkan. Padahal, dalam memori kolektif inilah kita bisa menemukan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata.

Kita melihat bagaimana arus globalisasi membawa perubahan besar dalam cara kita hidup dan berinteraksi. Budaya lokal yang kaya dan beragam sering kali terancam oleh budaya populer dari luar yang lebih dominan. Generasi muda cenderung lebih mengenal budaya asing daripada warisan budaya nenek moyang mereka sendiri. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang hilangnya identitas budaya bangsa kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal agar tetap hidup dan relevan di tengah arus globalisasi.

Refleksi ini mengajak kita untuk melihat kembali ke masa lalu dan belajar dari pengalaman yang telah kita lalui. Dengan memahami sejarah dan memori kolektif, kita bisa mengambil pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan masa kini dan merancang masa depan yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun