Mohon tunggu...
Anni Rosidah
Anni Rosidah Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku Arah Cahaya

Jaga Selalu cita-cita dan mimpimu. Jangan Pernah kau padamkan. Mesti setitik, cita-cita dan mimpi itu akan mencari jalannya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Jika Pekerjaan Tak Sesuai dengan Pendidikan

26 Juli 2023   13:27 Diperbarui: 6 November 2023   18:30 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idealnya, kita bekerja sesuai dengan jalur Pendidikan yang sudah kita pilih. Namun tak jarang kita harus dihadapkan pada kenyataan bekerja tak sesuai dengan Pendidikan.  Entah karena kemauan orang tua dan keluarga atau karena susahnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan background Pendidikan.

Bagi beberapa instansi mungkin tidak mewajibkan karyawannya berpendidikan  sesuai dengan latar belakang pekerjaan. Namun tak sedikit juga instansi yang mewajibkan karyawannya memiliki kualifikasi Pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan. Mau tidak mau, hal ini tentu menjadi salah satu pilihan yang sulit untuk dihadapi. Tak sedikit orang yang menyerah ditengah jalan, namun tak sedikit juga yang tetap bersemangat melanjutkan Pendidikan lagi karena tuntutan pekerjaan, untuk meningkatkan status kepegawaian atau untuk menggali lebih banyak pengetahuan.

Terbatasnya kemampuan finansial, kurangnya waktu, tenaga serta kurangnya kemamuan dan besarnya rasa malas mungkin menjadi salah satu penyebab kita menyerah ditengah jalan dan hanya puas dalam kondisi stagnan. Namun tak sedikit juga yang mampu  membuang rasa malas karena sadar akan besarnya manfaat untuk kehidupannya di masa depan.

Untuk kita yang saat ini sedang menghadapi dilema antara harus berhenti bekerja atau melanjutkan kuliah lagi karena tuntutan profesi, mungkin cara berikut dapat anda lakukan agar dapat mengalahkan rasa malas  dan kembali bersemangat melanjutkan kuliah. Pertama, kita harus mempunyai kemampuan yang kuat untuk melawan rasa malas tersebut.

Memang melawan rasa malas bukan hal yang mudah. Apalagi jika kita sudah bekerja, berumah tangga, menjadi suami atau istri, memiliki anak-anak yang masih kecil hingga kondisi lain yang seakan tidak memungkinkan bagi kita untuk kuliah lagi. Jika masih ada waktu, mungkin kita bisa merencanakan lebih matang dan mengambil waktu yang tepat untuk kembali melanjutkan kuliah, mengundur setahun atau dua tahun bisa kita lakukan agar lebih terncana.

Kedua, kita harus menyadari bahwa pilihan kuliah lagi adalah hal yang sangat penting bagi masa depan kita, bukan hanya main-main dan mmebuang waktu sia-sia agar diberi kemudahan ijin oleh instansi tempat kita bekerja . Dengan begitu, kita akan dapat menjalaninya penuh semangat dan bertanggung jawab sampai lulus kuliah dan tentunya  dengan harapan besar bahwa Pendidikan barunya  nantinya dapat meningkatkan karir dalam pekerjaannya menjadi lebih baik, berkembang dan maju. Agar lebih termotivasi,  tidak ada salahnya melihat figure-figur lain yang dapat Kembali melanjutkan Pendidikan ditengah kesibukan dan keterbatasan. Entah itu atasan, keluarga, tetangga atau pengalaman seseorang yang kita baca dari media.

Selanjutnya yakni, pilihlah kampus yang ada program untuk karyawan sehingga kita bisa tetap bekerja dan kuliah serta menjalani peran lain secara bersamaan. Dukungan dari keluarga, entah itu suami, istri atau anak tentu juga sanggup melawan malas dan dapat menambah semangat untuk Kembali melanjutkan kuliah. Bisa dibayangkan jika seorang suami atau istri melanjutkan kuliah lagi tanpa dukungan dari pasangannya. Pasangan tidak mau berbagi  pekerjaan rumah dan berbagi mengurus anak, tentu akan terasa berat rasanya.

Sekitar lima tahun yang lalu, kakak perempuan saya memutuskan kuliah bersamaan dengan dua anaknya. Kakak saya yang seorang guru taman kanak-kanak dengan Pendidikan terakhir SMA dari kejar paket C,  akhirnya memutuskan kuliah di fakultas psikologi Undar disaat usinya tak lagi muda.  Si sulung kuliah di Surabaya, anak ke-dua, laki-laki  kuliah di UIN Malang dan si bungsu mondok di Pondok Pesantren Gontor setelah lulus Mts.

Namun karena dukungan suami dan anak-anaknya, akhirnya ia bisa menamatkan kuliahnya tepat ditahun keempat. Keterbatasan kemampuan dalam teknologi tak dapat menghalanginya untuk Kembali kuliah. Ia bahkan sangat merasa terbantu karena jika ada kesulitan, ia bisa bertanya kepada anak-anaknya. Bahkan tak jarang anak-anaknya juga ikut membantu mengerjakan tugas kuliah ibunya. Dengan kesungguhan dan kegigihannya, akhirnya kakak saya dapat menamatkan kuliahnya tepat waktu. 

Hal yang tak kalah penting agar tidak malas untuk kuliah lagi adalah mempunyai dan mencari teman-teman yang se-frekuensi. Hal ini tentu dirasa perlu agar kita merasa tidak sendiri dan lebih bersemangat belajar lagi. Dengan mempunyai teman-teman yang memiliki  tujuan yang sama, tentunya kita akan lebih termotivasi. Mungkin ada diantara teman kuliah kita sekarang yang usianya sudah 40 tahun, atau bahkan 50 tahun, secara tida langsung membuat kita semakin bersemangat. Bagaimana tidak teman kita yang usianya diatas kita jauh saja masih bersemangat kuliah lagi, sedangkan kita yang usianya masih kepala tiga, tentu tidak ingin kalah dari mereka.

Ini juga yang pernah saya rasakan dua tahun silam. Saya yang seorang sarjana ilmu komunikasi dan hampir tiga tahun bekerja di media memutuskan berhenti bekerja karena ingin focus dengan keluarga. Namun disaat anak saya usia 3 tahun, saya ingin Kembali bekerja. Pada saat yang sama, saya mendapat tawaran mengajar di Kelompok Bermain (dulu Play Group) pagi sampai jam 10 dan siangnya mengajar sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah (setara SD)  dekat rumah. Meski awalnya ragu, tapi tawaran itu saya terima juga. Saya mengajar sambil momong anak saya yang baru berumur tiga tahun. Karena anak saya sekolah di Kelompok Bermain di  tempat saya mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun