"Perempuan yg berzina & laki2 yang berzina, maka deralah tiap2 seorang dari keduanya 100 kali dera." (QS. An Nur : 2) Apa yang ada dibenakmu saat membaca ayat ini?? Begitu SADIS & KEJAMkah syariat Islam? Itu hukuman pidana bagi pezina yang belum menikah lho.. Sedangkan bagi pezina muhshon, yaitu pezina yang sudah menikah..sanksi bagi mereka adalah dihukum rajam... Bagaimana jika ini diterapkan dalam kehidupan bernegara kita? Kira2 pada "Berani" ga ya? Hmm... Klo dilihat dr akal n pandangan manusa pastilah hukuman in dianggap tidak berperikemanusiaan, melanggar HAM, ga wajar, lebayy.. , dll deh pokoknya.. Ngebayanginnya aja ngeri apalagi kalau benar2 diterapkan.. Wew.. Betul begitu , kawan? Makanya tidak sedikit dari kalangan kaum muslimin yang menolak diterapkannya syariat Islam di negeri ini.. Beberapa alasannya adalah tidak siap, ngeri, takut, keras, dan tidak cocok dengan kultur Indonesia yang heterogen.. dan seabrek alasan lainnya.. ok2.. Naah sekarang Qt diskusi yuukss.. Open your mind n your heart.. ************* Sebenarnya hukuman rajam/cambuk bagi pezina adalah hukuman yg sangat INDAH, asalkan kita melihatnya dari sistem kehidupan Islam secara menyeluruh.. Koq bisa??? Iya, sebab jika hukuman tersebut dilaksanakan, maka hal itu adalah KONSEKUENSI LOGIS yang harus dilaksanakan.. Bahkan , jika hukuman tersebut TIDAK dilaksanakan, maka akan SANGAT TIDAK WAJAR.. Haduh2.. tambah ga ngeh niih.. He.. sabar yak.. Oke, tha jelasin.. Hukuman bagi pezina tersebut SANGAT LAYAK diberikan, tapii..ada syaratnya.. Syaratnya adalah paling tidak ada 10 lapis dari hukum syariat yang sudah ditegakkan dan diterapkan. Sepuluh lapis hukum syariat ini berfungsi untuk menutup celah yang memberikan kemungkinan perzinaan tersebut bisa dilakukan. LAPISAN ITU DI ANTARANYA ADALAH : LAPIS KE 1: KEIMANAN Keimanan adalah lapisan yang terdalam. Bagi seorang muslim yang meyakini ancaman hukuman akhirat, tentulah ia akan SANGAT TAKUT melakukan zina. Ini yang menjadi pengendali yang pertama & utama bagi seorang muslim. Cukupkah itu? Iman boleh ada, tapi nafsu lebih menggebu dorongannya. Apalagi dengan kehidupan serba bebas, serba terbuka, serba boleh, dan serba2 lainnya seperti sekarang.. siapa sih yang bisa tahan dengan godaan wanita?? Betul apa betul??? Makanya, perlu pelapis biar tambah kuat.. Next..!! LAPIS KE 2 : MENUNDUKKAN PANDANGAN.. Allah SWT memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan atau bahasa kerennya ghaddul bashor, terutama jika bertemu dengan lawan jenis yang bukan mahromnya. Karena pandangan mata seseorang kepada lawan jenis itu ibarat 'panah syetan' yang bisa menggoyahkan keimanan. Dengan Ghaddul Bashar, nafsu yang menggebu bisa ditahan dan jalan menuju perzinaan bisa tertutup dengan sendirinya. Cukupkah lapis ke dua ini? InsyaAllah Belum Cukup! Bisa saja pandangan dah ditundukkan, tapi aurat bertebaran di mana2. Apalagi kalau itu aurat bawah? Lebih menarik bukan? Hayo Ngaku! He3.. Makanya Allah ngasih kita lapisan selanjutnya, yaitu : LAPIS KE 3 : MENUTUP AURAT. Islam mensyariatkan bagi laki2 & perempuan untuk menutup auratnya. Aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka & telapak tangan. Sedangkan aurat laki2 adalah anatara pusar dan lututnya. Dengan perintah menutup aurat tersebut, insyaAllah nafsu mjd lebih terkendali, 'pemandangan2' yang menggoda tertutup rapat dan jalan menuju perzinaan tertutup rapat. Cukup? InsyaAllah belum cukup. Selalu ada celah bagi pintu syetan memasukinya. Tidak sedikit zina dlakukan oleh pasangan yang sama2 sudah mnutup aurat. Hohoho.. betul?? Biasanya perzinaan yang dilakukan oleh pasangan yang sama2 menutup aurat disebabkan karena PERGAULAN BEBAS. So, perlu lapisan lagi niih.. LAPIS KE 4 : LARANGAN IKHTILAT. Islam mengharamkan yang namanya ikhtilat,yaitu percampuran laki2 & perempuan dengan tanpa ada hajat syar'iyyah yang membolehkannya. Islam memberi ketentuan agar kehidupan laki2 n perempuan terpisah, baik di tempat khusus maupun di tempat umum. Ini tentu akan berjalan sempurna jika ada PERAN NEGARA untuk mengaturnya. Kira2 negara kita sudah mengatur hal ini ataukah belum ya?? :) Dan jika memang negara benar2 mengaturnya, pertanyaan selanjutnya adalah.. apakah lapis ke 4 ini sudah cukup? InsyaAllah belum.. Ternyata, walaupun kehidupan laki2 n perempuan sudah terpisah, tetap masih ada celah untuk berzina. Darimana jalannya ya? Dorongan itu tidak lain adalah dari maraknya PORNOGRAFI. Nah ini niih lapisan berikutnya.. LAPIS 5 : LARANGAN PORNOGRAFI. Jika di mana2 yang dijumpai adalah sajian porno, baik di TV, koran, majalah, baliho, dsb, bagaimana nafsu bisa dtahan? Bahkan tingkat pemerkosaan yang tinggi bisa jadi merupakan buah dari mrajalelanya pornografi. So, porografi & pornoaksi ini harus dilarang & ini merupakan tugas negara untuk mengaturnya. Dengan dihapuskannya pornografi, insyaAllah jalan menuju perzinaan semakin terbungkam. Tapi.. Lagi2 hal ini belum cukup. Selalu ada celah lain dari pintu syetan untuk memasukinya. Peluang terjadinya perzinaan masih mungkin terjadi. Hebat ya ulah syetan itu?? Dan sebenarnya, banyaknya aturan dari Islam apalagi sampai berlapis2 ini akan dianggap sebagai PENJARA yang mengerikan bagi sebagian rakyatnya. Boleh saja mereka takut dg aturan negara, tapi jika mereka melihat adanya peluang, tetap saja mereka nekad berzina dengan sembunyi2. Koq bisa?? Ya iyalah. Soalnya mereka tidak punya kesadaran yang benar tentang aturan Islam itu sendiri. So, di sinilah perlunya penyadaran kepada seluruh rakyat. Lapis berikutnya adalah : LAPIS KE 6 : SISTEM PENDIDIKAN ISLAM (SPI). Kesadaran yang benar terhadap Islam hanya bisa muncul dari proses pendidikan yang benar yaitu melalui Sistem Pendidikan Islam. Sekali lagi, hal ini juga memerlukan peran & tugas NEGARA. Dengan terselenggaranya SPI, yg akan berlaku bgi slrh rakyatnya secara GRATIS alias free alias tanpa dipungut biaya, insyaAllah tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mengatakan tidak tahu/tidak faham karena tidak sekolah. Sehingga jalan menuju perzinahan benar2 tereliminasi. Apakah dengan lapis ke 6 ini sudah cukup? Hmm.. tetap saja ada jalan menuju perzinaan. Bisa saja pendidikan sudah baik, tapi masih saja ada alasan untuk berzina. Masalah apa lagi niih?? Fren, jika kesadaran Islam seseorang sudah benar, maka di dalam otaknya tentu tidk ada agenda lagi untuk berzina. Agendanya cuma 1,yaitu menyalurkan hasratnya dengan benar. Satu2nya jalan adalah melalui PERNIKAHAN. Tapi bagimana jika jalan pernikahan dipersukar? Mau nikah, tapi syaratnya banyak bener..di antaranya hrs pny KEPRIBADIAN, yaitu rumah prinbadi, mobil pribadi, sopir pribadi, dsb. Belum lagi syarat yang lain, seperti harus sudah lulus kuliah, harus punya gaji tinggi, penghasilan tetap, dan syarat2 'ribet' lainnya. Jika kesadaran yang benar tersebut tidak segera mendapat pnyaluran yang benar, akibatnya bisa FATAL. Oleh karena itu, Islam memberi KEMUDAHAN untuk menikah. LAPIS KE 7 : KEMUDAHAN MENIKAH. Kawan, sebenarnya jika dikembalikan pada syarat & rukunnya menikah, insyaAllah menikah itu mudah, murah n 'berkhasiyat' koq.. Ga ribet kaya sekarang.. :) Walhasil, dengan kemudahan menikah tersebut, insyaAllah tidak ada alasan lagi untuk berzina karena sudah kebelet, atau tidak boleh menikah sama ortunya, dsb. Dengan demikian, diharapkan jalan menuju perzinaan benar2 akan semakin sirna. Tapi apakah lapis ke 7 ini sudah cukup? Heu.. koq ga bosen2 nanya mulu ya? :) Ternyata belum cukup , masih ada jalan menuju perzinaan. Teteeeuup.. Koq nekad ya? Karena Allah Maha Tahu & Allah Maha Pngasih, maka Dia perlu memberikan kita lapis berikutnya. LAPIS KE 8 : SISTEM EKONOMI ISLAM Sesungguhnya berbicara pernikahan tetap tidak bisa dilepaskan dari urusan ekonomi, bahkan seringkali masalah ekonomi menjadi penghambat utama bagi berlangsungnya pernikahan.. Adanya praktik pelacuran di negeri ini semuanya juga berujung pada permasalahan ekonomi. Oleh karena itu, kemiskinan tak boleh lagi menjadi alasan bagi perempuan untuk melacurkan diri.Karena, insyaAllah hal itu akan diselesaikan oleh sistem prekonomian yang paling baik di dunia yaitu SISTEM EKONOMI ISLAM. InsyaAllah takkan ada lagi orang miskin Dlm Sistem Ekonomi Islam, yang ada hanyalah 3 kemungkinan orang saja : 1). Orangnya adalah orang yang cukup sejahtera, sudah tercukupi smua kebutuhan pokoknya 2). Orangnya adalah orang KAYA; dan kemungkina terakhir adalah 3).Orangnya adalah orang yang sangat KAYA RAYA. Itu saja, ga ada yang lain. Beneran lho! Mau ga?? Sistem ini lagi2 kembalinya juga kepada kemauan negara. Mau menerapkan or tidak? Klo iya, dijamin siiip deh. Dengan jaminan kmakmuran bagi seluruh warganya tersebut, insyaAllah tidak ada alasan lagi untuk berzina karena sudah kepepet, akibat tekanan ekonomi, sehingga jalan menuju zina benar2 tenggelam. Cukupkah itu semua? Jangan bosen menjawabnya InsyaAllah belum cukup. Bisa saja kesejahteraan meningkat, tapi tetap saja mash ada alasan bagi manusia untuk berzina. Heran ya? Salah satu penyakit manusia jika hidupnya semakin sejahtera adalah syahwatnya juga semakin "SEJAHTERA". Ini adalah kenyatan dan fakta yang tak bisa disangkal. Terlebih lagi bagi pasangan yang sudah lama menikah. 'Penyakit' yang munculpun macem2. Fakta juga menunjukkan bahwa populasi perempuan lebih banyak dari laki2. Akan dikemanakan perempuan2 yang 'menganggur' tersebut? Oleh karena itu, bagi laki2 yang agak "tidak normal" tersebut, yang masih kurang dengan satu pasangannya, tetap ada 'penyalurannya'. So, Islam punya solusi lagi, yaitu : LAPIS KE 9 : KEBOLEHAN POLIGAMI Bagi laki2 yang mampu, dibolehkan untuk mempunyai lebih dari satu istri.. Ingat lho, mubah.. bukan wajib.. Klo belum cukup satu, maka dibolehkan punya dua, klo belum puas dua, dibolehkan untuk yang ketiga, dan jika masih belum puas juga punya tiga, maka diperbolehkan menikahi sampai 4 istri.. Jadi, insyaAllah jalan menuju perzinaan pun sudah "tersalurkan".. Ehm... ehm.. Yang laki2 pasti senyam senyum tuuh... Huuuh!! *biasa aj kalee Lanjuut.. Apakah lapis ke sembilan ini sudah cukup? Jawabnya masih sama juga : InsyaAllah belum cukup. Whatttssss???????? Lho, koq masih tetap belum?? Memang masih kurang apa?? Jawabnya : tetap masih ada jalan menuju perzinaan .. Wah3.. gaswat bener.. Yah inilah kehidupan manusia, tidak ada yang sempurna. Iblis kan juga masih idup, bahkan gelarnya sudah profesor doktor insinyur lapis sejuta.. Ckckckck.. (bersambung dulu yaa..) ;-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H