Mohon tunggu...
ANANDITA WARDANI
ANANDITA WARDANI Mohon Tunggu... -

AW | Mahasiswi | Ada untuk Merubah Dunia | Indonesia BISA!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perfeksionis itu Totalitas

13 Januari 2016   17:00 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:15 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Nggak selamanya perfeksionis itu berdampak negatif”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dapat di akses di http://kbbi.web.id/perfeksionis, perfeksionis memiliki arti yaitu 1 orang yang ingin segala-galanya sempurna; 2 orang yang percaya bahwa kesempurnaan moral dicapai kalau dapat hidup tanpa dosa. Jadi dapat dikatakan bahwa perfeksionis mengarah kepada hal-hal yang dilakukan dengan tujuan hasil yang sempurna.

Seseorang yang memiliki sikap perfeksionis dalam melaksankan pekerjaan akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Mereka akan selalu merasa cemas dan tidak pernah puas dengan apa yang  mereka kerjakan. Sebagian orang menganggap sikap perfeksionis merupakan sikap yang negatif. Beberapa dampak negatif dari sikap tersebut yaitu: kurang dapat berorganisasi, tidak pernah puas, mudah tertekan, dan menuntut kesempurnaan. Sebenarnya ada juga dampak positif dari sikap tersebut yaitu:

1. Teliti

Seseorang yang memiliki sikap ini lebih teliti dalam melakukan pekerjaan karena mereka tidak ingin hasil yang mengecewakan.

2. Semangat

Sikap yang tidak pernah puas menghasilkan semangat yang selalu membara untuk menghasilkam hasil yang lebih dan lebih dari sebelumnya.

3. Totalitas

Seseorang yang  memiliki sikap ini akan mengerjakan segala hal dengan sungguh-sungguh sesuai kemampuan mereka meskipun kadang terlalu memaksakan diri.

4. Mimpi yang tinggi

Karena kebanyakan memiliki sikap yang tidak puas akan hal yang mereka kerjakan dan jalani, kebanyakan mereka mempunyai mimpi-mimpi yang tinggi dalam hidup mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun