Mohon tunggu...
Uswa Hasanah
Uswa Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Eternal Learner

Penyuka bahasa dan traveling, suka berdiskusi, dan memulai menulis esai dan opini. Tertarik dengan self-development dan meditasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gass Terus Semangat Kreativitasnya, Perjuanganmu Masih Panjang, JNE Aja Udah 33 Tahun, Kamu Kapan Mulai, Hayo?

29 Juni 2024   22:46 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AI Generated

PERKENALAN

Siapa sih yang tidak kenal dengan JNE? Perusahaan logistik asli Indonesia ini telah menghubungkan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia antar kota hingga antar pulau, bahkan ke luar negeri. Meskipun sekarang ini, sudah mulai banyak perusahaan kompetitior, namun JNE masih menjadi andalan.

Kalian pernah mempertanyakan gak sih, JNE itu sebenarnya singkatan dari apa sih? Ataukah hanya sembarang nama saja? Nah tentu tidak ya, JNE itu sebetulnya nama dari perusahaannya loh. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 November 1990 dengan nama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Jalur Nugraha Ekakurir ini yang kemudian disingkat menjadi JNE. JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan/impor kiriman barang/dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.

Sekarang ini, JNE merupakan perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, jaringan dan jangkauan area distribusinya lebih dari 83.000 kota, dan telah memperkerjakan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh Indonesia. Wah keren ya.

Pada umumnya, perusahaan memiliki Corporate Social Responsibility (CSR), JNE pun memiliki beberapa program unggulan terhadap kegiatan sosial, seperti:

  • Bantuan pengiriman masker, kasur, dan tabung oksigen melalui Dompet Kemanusiaan Media Grup.
  • Melakukan kegiatan vaksinasi 7500 karyawan dan masyarakat umum.
  • Memberikan kendaraan listrik untuk guru disabilitas di Batang.
  • Distribusi 600 ton donasi makanan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) 
  • Bersama Rumah Harapan Melanie Subono memberikan donasi untuk pengungsi disabilitas di Lembata
  • Santunan kepada anak yatim piatu di Solo raya
  • Donasi kemanusiaan Palestina
  • Pengiriman buku dan alat sekolah bersama Kang Maman (pegiat literasi) ke berbagai Taman Bacaan Masyarakat ke seluruh Indonesia
  • JNE rutin memberikan apresiasi berupa perjalanan spiritual sesuai keyakinan masing-masing kepada karyawan loyal yang telah bekerja selama 12 tahun.
  • Pun kegiatan lomba dan kompetisi yang diadakan oleh JNE juga termasuk kegiatan sosial yaa meski memang tidak dibagikan cuma-cuma.

Pasca wafatnya Soeprapto, Johari Zein menggantikannya dan menjabat sebagai direktur utama perusahaan, yang menjadi salah satu sosok kunci penting di perusahaan ekspedisi ini. Johari merupakan pria kelahiran Medan, seorang mualaf dan sempat viral karena menyampaikan mimpinya untuk membangun 99 masjid lewat yayasan yang ia miliki.

Taukah kalian siapa yang sekarang menjadi Presiden Direktur JNE? Namanya Mohammad Feriadi Soeprapto, dia merupakan anak Soeprapto Suparno yang merupakan pendiri awal JNE. Feriadi memimpin JNE sejak tahun 2015. 

Meskipun Feriadi adalah anak bos, tapi dia memulai karir dari level terendah. Dirinya memulai karir di JNE sebagai kurir pada tahun 1996. Tugas pertama yang diembannya adalah mengantarkan barang ke Thailand (barang yang sedikit sensitif dan bernilai tinggi), saat itu dia menjadi kurir untuk layanan on board courier. Layanan ini maksudnya adalah pengantaran barang penting yang prosesnya tidak melalui kargo, melainkan harus dibawa langsung oleh kurir di kursi penumpang. Baginya, ini adalah hal yang sangat berkesan, karena baru bergabung dan belum mempelajari banyak hal, tetiba diminta berangkat. Pun dia juga pernah ditugaskan di bagian sales dan customer service, menghadapi komplain banyak orang dan harus mengatasinya.

PROFIL PARA PENDIRI DAN KILAS BALIK JNE

Salah satu pendiri JNE yaitu Soeprapto Suparno menyadari banyaknya aktivitas pengiriman paket dan dokumen yang memiliki mobilitas tinggi yang membuatnya mendirikan Citra Van Titipan Kilat (TIKI) bersama dengan Nuraini. TIKI didirikan pada 1 September 1970 di Jakarta pusat yang melayani berbagai pengiriman domestik.

Seiring berjalannya waktu, Soeprapto yang lahir pada 7 Oktober 1934 ini, tertarik untuk  membuka pengiriman ke luar negeri. Bersama Djohari Zein, ia mendirikan PT TIKI JNE (Tiki Jalur Nugraha Ekakurir). JNE terdiri dari delapan karyawan dengan modal Rp 100juta hanya menangani pengiriman luar negeri, mulai dari ekspedisi, impor dokumen, dan barang dengan jaringan internasional. Pun ketika krisis moneter melanda pada tahun 1998, Soeprapto tidak memberlakukan pemutusan hubungan kerja. Bahkan ia menginstruksikan jajaran manajemen untuk membantu mereka yang terkena pajak untuk membuka gerai JNE atau menjadi agennya. Setelah bergabung dengan jaringan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) pada 1991, JNE berbisnis dengan Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Hongkong dengan membentuk Asosiasi Perusahaan Kurir di Wilayah Asia (Association Courier Conference of Asia/ACCA). JNE juga akhirnya berkompetisi dengan induk perusahaannya sendiri, TIKI. Pada tahun 1993, JNE berpisah dari TIKI dan membuka layanan domestik. Pada 23 Juni 2015, Soeprapto menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat sekitar satu bulan di Rumah Sakit VU Medisch Centrum, Amsterdam, Belanda. Ia yang wafat pada usia 81 tahun telah memimpin lebih dari 12.000 karyawan dan 5.000 gerai yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun