Mohon tunggu...
Anna Wawiyah
Anna Wawiyah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Sekolah Swasta di bawah Naungan Kementrian Agama

Anna Wawiyah adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara (Kakak Eka Lisanti dan Adek Sugiyanto), putri dari Bapak Gozali dan Ibu Rohimah. Perempuan yang biasa disapa dengan Ana ini memiliki 2 Malaikat Kecil yang selalu menjadi penyemangatnya, Si Sulung adalah gadis yang bernama Annisa Fitriaturrisna yang biasa di panggil dengan Kakak Icha/Nisa, sedangkan Si Bungsu bernama Muhammad Sholeh Husain yang sering disapa dengan sebutan Mas Uchi. Ana merupakan Guru Tetap Yayasan di Madrasah Tsanawiyah Darul Mannan Arosbaya bangkalan di Pulau Madura yang mengampu bidang studi Bahasa Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S1 di STIKP PGRI Bangkalan dengan gelar S. Pd ditahun 2008. Pada tahun 2024 baru melanjutkan S2-nya pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Ana adalah pemula yang ingin terus berkarya berharap kelak bisa dikenal melalui karyanya, dapat dihubungi melalui e-mail : niengana985@gmail.com "Ilmu tanpa Amal Lumpuh, Amal tanpa Ilmu Buta"

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Jargon Transgender di Jejaring Sosial Facebook

12 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 12 Januari 2025   05:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Anna Wawiyah (202441940003) 

Dr. Sri Utami, M.Pd

Universitas Dr. Soetomo Surabaya

ABSTRACT

 This research was conducted to describe the use of jargon used by the transgender community on Facebook social media, where Facebook social media is widely used by various groups, from children, teenagers to the elderly. Don't forget transgender people who are also very fond of this social media. This research data collection used note-taking techniques. Where listening is done by examining the use of language used by the transgender community on Facebook social media, while the note-taking technique is to record data that is considered important and then classify the data that has been obtained according to word classification. The method used is a qualitative descriptive method ( Phenomenological Approach), namely explaining and conveying data objectively. The approach taken is a pragmatic approach, namely an approach that focuses on effectiveness, efficiency and situational context, without prioritizing formal or structural rules.

Keyword : semantics, jargon, Facebook.

ABSTRAK

 Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa jargon yang digunakan oleh komunitas transgender dalam sosial media Facebook, di mana sosial media facebook ini sangat marak digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Tak ketinggalan pula kaun transgender yang bahkan juga sangat menggandrungi sosial media yang satu ini. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak catat. Dimana simak dilakukan dengan cara mengkaji penggunaan bahasa yang digunakan oleh komunitas transgender dalam sosial media facebook, sedangkan teknik catat adalah mencatat data-data yang dianggap penting kemudian mengklasifikasikan data yang sudah diperoleh sesuai dengan klasifikasi kata.. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif ( Phenomenological Aproach ) yaitu memaparkan menyampaikan data secara objektif. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan pragmatik, yaitu pendekatan yang berfokus pada efektifitas, efisiensi, dan konteks situasi, tanpa mengutamakan aturan-aturan formal atau struKtural.

Kata kunci : semantik, jargon, facebook. 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun