Apakah Ada Hubungannya Dengan Sistem Saraf ?
Penyakit sindrom cushing ini dapat menyebar sampai sistem saraf dalam tubuh, menurut jurnal (., SpPK(K), et al., 2005) kalau kasus sindrom cushing ini biasanya terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan perbandingan sekitar 7 : 1 atau 8 : 1 dan sebagian besar bagi penderitanya itu pada umur 30 atau 40 tahun.
 Lalu pada sistem saraf yang dapat menghasilkan CRH yang tinggi atau hipotalamus yang tidak sesuai dengan kadar hormon kortisol yang ada, maka didalam tubuh akan memerlukan kadar kortisol yang lebih tinggi untuk mengurangi sekresi ACTH sehingga bisa menjadi dalam keadaan normal atau stabil. Dalam keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya hiperstimulasi pituirari, dan selanjutnya akan menjadi hyperplasia atau terjadinya pembentukan tumor.
Jika tidak ditangani, maka tumor ini menjadi resisten terhadap proses mekanisme dalam umpan balik hormon kortisol, menjadi tidak tergantung lagi dengan proses kendali regulasi sistem saraf pusat dan kadar kortisal, dan akan juga mengakibatkan pola diurnal sekresi hormon kortisol menjadi hilang.
Gambaran Bagi Penderita Sindrom Cushing Secara KlinisÂ
Kalau secara klinis, kita dapat mengetahui secara jelas apa saja gejala-gejala maupun hal-hal yang dialami oleh penderita sindrom cushing (SC). Selain itu, sindrom cushing ini juga bisa dilihat dari kadar ACTH-nya apakah sindrom cushing ini tergantung dari kadar ACTH atau tidak tergantung ACTH, kalau tidak tergantung dengan ACTH maka penderita akan memiliki kadar ACTH plasma dalam sirkulasi yang rendah atau <5 pg/mL ini diakibatkan karena produksi hormon kortisol yang berlebihan.
Tetapi sedangkan bagi penderita yang tergantung dengan kadar ACTH-nya bisa dilihat jika kadar ACTH yang dimiliki itu tidak menurun, dan ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan sidik CT adrenal supaya dapat mengetahui tipe dan lokasi lesinya.
Cara Menangani Sindrom Cushing