Mohon tunggu...
Annas Cahyadi
Annas Cahyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jangan takut menjadi sosialis. Jangan takut menjadi kapitalis. Jangan takut menjadi sosiokapitalis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma Belajar Perguruan Tinggi

10 Maret 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:16 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tujuan mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada umumnya adalah untuk menigkatkan kualitas diri dari sisi pengetahuan dan cara berfikir. Pengetahuan yang didapatkan mahasiswa dari proses belajar semestinya berasal dari proses penalaran kritis terhadap materi yang didapatkan baik melalui pembelajaran mandiri maupun tutorial dari pengajar atau dosen. Untuk memiliki penalaran kritis tentunya mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan pemahaman dari literatur yang memadai sebagai dasar pembanding atau acuan dalam menyaring informasi dan mencari kesenjangan antara materi yang dia pahami dengan informasi baru yang dia terima, hal ini akan membuat rasa ingin tahu berkembang dan memberi motivasi untuk mengkaji lebih dalam tentang hal yang menjadi perdebatan. Namun, harus diakui kebanyakan mahasiswa kurang bahkan sama sekali tidak memiliki pemahaman dasar sebelum mengikuti kuliah sehingga hanya mengandalkaninformasi yang diberikan oleh pengajar atau dosen tanpa mengkritisi informasi tersebut. Kecenderungan untuk tidak melakukan penalaran kritis juga menyebabkan mahasiswa hanya menghafal informasi yang diterimanya tetapi tidak benar-benar memahami materi tersebut secara menyeluruh dan mendalam, hal ini seolah-olah dibenarkan ketika pengajar melakukan pengujian berdasarkan kemampuan mahasiswa menjelaskan materi sesuai denganbuku yang menjadi acuan dalam perkuliahan. Kurangnya kesadaran mahasiswa dalam mencari materi pembelajaran secara mandiri mungkin disebabkan karena kurangnya kesadaran individu terhadap status sebagai mahasiswa, hal ini dapat terjadi karena kebiasaan cara belajar pada sekolah menengah yang lebih bersifat tutorial atau satu arah masih terbawa oleh individu yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Melihat kecenderungan belakangan ini perguruan tinggi hanya dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh gelar akademik yang akan digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, hal ini menyebabkan golongan masyarakat tertentu melihat pendidikan pada perguruan tinggi lebih kepada kewajiban untuk mendapatkan pekerjaan daripada sebagai kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Cara pikir masyarakat tersebut menyebabkan citra peguruan tinggi sebagai tempat mengembangkan dan mengkaji ilmu pengetahuan mengalami pergeseran menjadi “pabrik tenaga kerja” yang menghasilkan tenaga kerja bergelar sarjana. Pendidikan dan pasar kerja perlu lebih disesuaikan dengan merubah paradigma pemberi dan pencari kerja yang sebelumnya menganggap gelar kesarjanaan sebagai syarat untuk kerja kearah pendidikan yang sifatnya kepraktikan atau diploma sehingga dapat lebih produktif. Pendidikan kesarjanaan seharusnya ditempuh oleh orang yang benar-benar ingin mengembangkan pengetahuannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun