Mahasiswa KKN Angkatan 59 UIN K.H Abdurrahman Wahid Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Tambi
Tambi, Kamis, 8 Agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 59 Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid, yang tergabung dalam kelompok 10, mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Tambi. Acara ini bertempat di Balai Desa Tambi dan dihadiri oleh berbagai pihak penting dari desa serta perwakilan dari kecamatan.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang diadakan oleh UIN K.H Abdurrahman Wahid dalam rangka memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat.
Acara yang dimulai pada pukul 10.30 siang ini dihadiri oleh Kepala Desa Tambi, Bapak Juri, perwakilan dari Kecamatan Watukumpul, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa, Babinkamtibmas, anggota PKK, serta seluruh ketua RT/RW di Desa Tambi. Kehadiran berbagai unsur masyarakat ini menunjukkan besarnya dukungan dan antusiasme terhadap program sosialisasi yang diadakan oleh para mahasiswa.
Metode Pengelolaan Sampah yang Diterapkan
Dalam sosialisasi tersebut, para mahasiswa KKN memaparkan pentingnya pemilahan sampah sebagai langkah awal dalam pengelolaan sampah yang efektif. Mereka menjelaskan bahwa sampah rumah tangga harus dipisahkan menjadi tiga kategori utama, yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah rongsok.
1. Sampah Organik : Sampah yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai secara alami seperti sisa makanan, daun, dan bahan-bahan organik lainnya. Sampah organik ini dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pupuk tanaman.
2. Sampah Anorganik : Sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti plastik, kaleng, kaca, dan bahan-bahan lainnya. Sampah anorganik ini bisa didaur ulang untuk menjadi barang-barang baru.
3. Sampah Rongsok : Sampah yang berupa barang-barang bekas yang masih memiliki nilai jual, seperti botol bekas, besi tua, dan barang-barang sejenis lainnya. Sampah rongsok ini dapat dijual ke pengepul dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Hasil penjualan dari sampah rongsok dapat digunakan untuk kemaslahatan masyarakat sekitar, dan dapat juga digunakan untuk mengelola sampah
Para mahasiswa juga memberikan saran kepada masyarakat Desa Tambi untuk membentuk struktur kepengurusan yang jelas dalam mengelola sampah. Dengan adanya struktur kepengurusan ini, pengelolaan sampah di tingkat desa diharapkan dapat berjalan lebih terkoordinasi dan efektif. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah ini agar lingkungan Desa Tambi menjadi lebih bersih dan sehat.
Kepala Desa Tambi, Bapak Juri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh para mahasiswa KKN. Beliau berharap agar sosialisasi ini tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, tetapi juga dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari para mahasiswa ini. Saya berharap masyarakat Desa Tambi dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam sosialisasi ini dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita," ujar Bapak Juri.