Mohon tunggu...
Annas Pratama
Annas Pratama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang menjalani studi S1 di UIN Maliki Malang, jurusan Psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ras dan Etnis di Indonesia

5 November 2014   07:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:36 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang kaya oleh ras dan etnis, tidak heran Indonesia memiliki kebudayaan yang melimpah. Setiap Etnis mempunyai kebudayaan mereka sendiri – sendiri. Namun mereka dapat berdampingan dan hidup dengan aman di Indonesia. Namun apakah semua ras dan etnis di Indonesia setara secara sosial ?

Setiap ras dan etnis tidak selalu setara,beberapa ras maupun etnis terkadang tersingkir karena seleksi alam atau persaingan dengan kelompok ras dan etnis lain, persaingan tersebut contohnya dalam segi perekonomian. Di Indonesia sendiri etnis China lah yang mendominasi perekonomian. Sudah sejak dari zaman dahulu etnis China dikenal dengan keahlian berdagang mereka, sehingga mereka bisa mendominasi persaingan dalam perekonomian dan mereka bisa tetap eksis.

Selain itu, terkadang etnis dan ras yang lebih minor di suatu forum tidak jarang mendapat bully dari kelompok yang lebih mayor, Bully an tersebut bisa hanya sebagai gurauan, tetapi bisa juga hal tersebut memang di niatkan untuk melecehkan. Contoh fisik nya adalah seperti seorang yang etnis Arab, sering kali hidung nya di sebut overdosis, atau di panggil unta. Selain itu di etnis Cina, mata adalah sasaran empuk bagi para pem-bully. Bahkan saya yang bukan dari etnis Cina, tetapi mempunyai mata yang sipit selalu mendapat bully an dari teman – teman.

Kesenjangan tersebut sering kali menimbulkan konflik, seperti konflik Poso dan perang Sampit. Padahal jika kita berpedoman pada Pancasila harusnya kita bisa berdampingan dengan rukun, aman dan damai. Bully an tersebut boeh saja asal sebatas gurauan dan tetap memikirkan perasaan mereka, jangan sampai menyakiti perasaan mereka. Karena manusia tidak ada yang sempurna, pasti semua orang di setiap ras dan etnis mempunyai kekurangan maupun kelebihan, dan kita hidup berdampingan harusnya bisa saling melengkapi untuk membangun Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun