cuaca ekstrem semakin sering terjadi di Indonesia. Fenomena seperti banjir dan kekeringan memiliki dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan. Pemahaman yang baik tentang cuaca ekstrem sangat penting untuk membantu membangun solusi terbaik dan melindungi masyarakat dari bencana. Aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, berkontribusi besar terhadap perubahan iklim yang meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem Ancaman bencana lingkungan akibat perubahan iklim menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi dunia dalam sepuluh tahun mendatang. Pemimpin dunia harus bertindak segera untuk memitigasi kondisi ini. Perubahan iklim, perubahan demografi, perkembangan teknologi, dan konflik geopolitik merupakan kekuatan struktural yang membuat dunia menjadi kurang stabil.
Akibat pemanasan global yang memburuk,Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan memicu dampak yang lebih luas. Fenomena ini mencakup suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, dan maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia. Aksi pengendalian perubahan iklim yang konkret dari seluruh lapisan masyarakat diperlukan untuk menahan kencangnya laju pemanasan global. Serangkaian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Indonesia disebabkan oleh krisis iklim yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Fokus pemerintah pada mitigasi tanpa mengatasi penyebab utama menjadi pertanyaan. Banjir da`1n tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa perubahan iklim telah mencapai titik kritis.
Cuaca ekstrem menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian global pada 2024-2034. Peningkatan suhu global memicu anomali iklim yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi. Efektivitas kebijakan dalam memitigasi perubahan iklim penting untuk membentengi ekonomi nasional dari berbagai risiko yang ada. Meningkatkan kesadaran tentang penyebab dan dampak perubahan iklim penting untuk mendorong tindakan individu dan kolektif. Pendidikan tentang lingkungan harus diperkuat agar masyarakat dapat memahami peran mereka dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung kebijakan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, isu global bencana cuaca ekstrem menuntut tindakan segera dari seluruh lapisan masyarakat dan pemimpin dunia untuk mengurangi dampaknya dan membangun resiliensi terhadap perubahan iklim. Secara keseluruhan, bencana cuaca ekstrem adalah masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan multifaset dan kolaboratif. Kesadaran dan tindakan bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menghadapi tantangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H