1. Â Istiqomah Tadarus Al Qur'an Berjamaah
Tadarus al Qur'an menjadikan diri seseorang untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWt dan berpegang teguh terhadap pedoman hidupnya. Sebelum mengadakan acara nyarap bareng di masjid Karanghaur, para warga terlebih dulu mengadakan sholat shubuh berjamaah dan dilanjutkan dengan membaca Al Qur'an berjamaah.Â
Satu hari konsisten membaca setengah juz (one day half juz ). Masjid tersebut menyediakan Al Qur'an yang terpisah-pisah dalam juz nya, sehingga memudahkan bagi para pembacanya untuk menandai atau mengingat batasan ayat yang dibacanaya. Pemimpin dalam pembacaan Al Qur'an ini adalah imam sholat shubuh di masjid tesebut.
2. Mempererat silaturahmi dan persaudaraan
Persaudaraan yang terjalin dengan baik mendatangkan keberkahan dan kelanggengan dalam kehidupannya. Para warga Desa Karanghaur begitu antusias mengikuti tradisi nyarap bareng setelah shubuh sehingga menjadikan masjid sebagai salah satu tempat untuk berdiskusi dan saling mengingatkan kebaikan.Â
Dua hari sekali sebelum sarapan dimulai, maka imam masjid tersebut memberikan kalam nasehat sebagai perantara untuk menyiram rohani masing-masing jamaah di masjid tersebut.Â
Para jamaah yang hadir pun begitu menyimak kultum tersebut dengan seksama dan menyadari bahwa saling mengingatkan dalam kebaikan merupakan tradisi yang harus dijaga oleh umat Islam.
3. Beramal melalui sedekah
Tradisi nyarap bareng di masjid Karanghaur memberikan pengajaran bahwa hidup yang bergelimang harta tanpa adanya keinginan untuk berbagi dengan orang lain, merupakan hidup tamak yang tidak diajarkan dalam agama Islam.Â
Beramal melalui sedekah dilakukan dengan cara menyediakan menu sarapan sehari-hari dan mengarahkan para jamaah untuk mengisi kotak amal yang tersedia di masjid.
