Mohon tunggu...
Anna Muawannah
Anna Muawannah Mohon Tunggu... -

Isu agama berpotensi menimbulkan konflik besar.Celakanya, negara membiarkan tindakan diskriminasi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ambisi Jokowi

4 Juni 2014   00:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah berapa sering Jokowi menampilkan diri sebagai orang yang tak punya ambisi berkuasa. Pernyataan tentang ini tak hanya datang dari mulut Jokowi sendiri tapi juga dari para juru bicaranya. Soalnya, apakah Jokowi benar-benar tak punya ambisi berkuasa?

Jokowi selalu menampilkan diri sebagai orang yang tulus dan tanpa pamrih. Semua pernyataan, pakaian, hingga sikapnya selalu terkesan tanpa ambisi. Tapi tak perlu berpikir canggih untuk melihat sisi sebaliknya. Jokowi justru memanfaatkan keluguannya untuk memenuhi ambisinya menjadi orang yang paling berkuasa.

Bukti paling jelas betapa Jokowi begitu menghasrati kekuasaan adalah pencalonannya menjadi Gubernur DKI dan presiden. Langkah ini tentu berlawanan dengan gambaran orang tentang orang yang tak punya ambisi.

Jika hanya mau mengabdi dan melayani masyarakat, mengapa ia meninggalkan Solo dan Jakarta ketika masa jabatannya belum habis. Bukankan dengan meninggalkan kedua daerah tersebut Jokowi dapat kehilangan kesempatan untuk melayani masyarakat?

Berikutnya, tanda Jokowi ambisius adalah kemunculannya yang terlalu sering di media. Hampir setiap hari Jokowi “beriklan.” Channel apa pun yang kita buka, pasti nada sosok Jokowi; entah itu sedang sarapan, blusukan, atau menghibur diri lewat koleksi musik cadasnya.

Semua pemberitaan itu bukan tanpa disengaja. Sejak di Solo, Jokowi telah memiliki tim media yang mengatur semua peliputan tentang dirinya. Dengan cara demikian, Jokowi ingin terus dikenal dan menjadi perhatian.

Terakhir, tanda Jokowi ambisius adalah ia rajin mengunjungi orang-orang yang punya modal. Kabar Jokowi tak mengeluarkan biaya dalam pencalonanya menjadi gubernur Jakarta telah gugur. Hashim Djojohadikusumo, misalnya,  mengaku telah menggelontorkan puluhan milyar untuk kemenangan Jokowi.

Demikian juga Edward Soeryadjaya dan beberapa pengusaha lain. Mereka mengaku telah mengeluarkan duit untuk biaya kampanye Jokowi, baik ketika ia maju sebagai gubernur maupun presiden.

Jokowi sangat berambisi menjadi presiden. Cara bertutur, gestur, dan penampilannya yang sederhana dan jauh dari kesan ambisius, justru menjadi bagian untuk memuluskan jalannya menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun