Mohon tunggu...
Anna Muawannah
Anna Muawannah Mohon Tunggu... -

Isu agama berpotensi menimbulkan konflik besar.Celakanya, negara membiarkan tindakan diskriminasi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hendro dan Psikopat

5 Juni 2014   20:16 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:11 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada satu fenomena menarik terkait kampanye capres-cawapres 2014. Kubu Prabowo yang sebelumnya kerap dianggap menghalalkan segala cara menjegal Jokowi, kini tampak lebih tenang. Sebaliknya, kubu Jokowi terlihat semakin kelabakan.

Pernyataan-pernyataan bernada merendahkan dan kotor pun tak segan-segan diungkapkan para pendukung Jokowi. Salah satunya Hendropriyono. Mantan kepala BIN itu menyebut Prabowo sebagai seorang psikopat.

Hendropriyono mengaku telah mengenal Prabowo sejak masih aktif sebagai anggota TNI. Ia mengaku selalu menjadi atasan Prabowo semasa keduanya masih aktif sebagai anggota TNI.

Menurut Hendro, setiap anggota TNI yang ingin naik pangkat harus menjalani tes prakesehatan perwira (prakeswa). "Saya waktu itu bisa melihat hasil tesnya karena menjadi atasannya. Hasil prakeswa Prabowo itu G4, gila, bahkan mendekati skizofrenia," kata Hendro seperti diberitakan kompas.com.

Hendro mengatakan, seorang anggota TNI dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. Hendro menegaskan, "Ini bukan hanya emosional, tetapi sudah psikopat."

Sontak pernyataan mantan badan intelijen negara (BIN) mendapat kecaman. Banyak yang menganggap Hendro telah melakukan fitnah.
Pendapat ini disampaikan psikolog UI Dewi Haroen. Seperti disampaikannya kepada okezone.com, kata psikopat tidak boleh dilabelkan kepada seseorang, apalagi sampai membeberkan secara terbuka di hadapan publik. Menyebut seseorang psikopat menurut Dewi Haroen adalah fitnah yang sangat serius.

Dijelaskannya, jika ditinjau dari sisi kedokteran, orang yang mengalami gangguan jiwa atau mengidap psikopat harus dirahasiakan dan tidak boleh dipubliksikan. Kata Dewi, cukup dokter dan psikiater yang tahu jika yang bersangkutan mengidap gangguan jiwa.

Karenanya, sangat beralasan bila pernyataan mantan kepala BIN itu dipersoalkan Flobamora Institut. Lembaga swadaya ini melaporkan Hendro ke Mabes Polri terkait pernyataannya yang mengarah fitnah. Terlebih, dalam tes kesehatan tempo hari, Prabowo dinyatakan tak bermasalah.

Pernyataan Hendro yang kotor dan keji terhadap Prabowo merupakan salah satu gejala kepanikan yang melanda kubu Jokowi. Setelah jagoan mereka tak lagi menarik, seperti terlihat dalam dua pidatonya tempo hari, kubu Jokowi seperti kehilangan kepercayaan diri. Mereka tak bisa berbuat lain kecuali menyudutkan Prabowo yang terus mencuri perhatian rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun