Mohon tunggu...
Anna Muawannah
Anna Muawannah Mohon Tunggu... -

Isu agama berpotensi menimbulkan konflik besar.Celakanya, negara membiarkan tindakan diskriminasi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pidato Bahasa Inggris Soekarno, Prabowo, dan Jokowi

5 Juni 2014   00:36 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:19 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401878112451503028

[caption id="attachment_340314" align="aligncenter" width="662" caption="Pidato Prabowo di Nanyang University (youtube.com)"][/caption]

Sudah melihat video pidato bahasa Inggris Soekarno, Prabowo, dan Jokowi? jika belum lihatlah segera sebab ada sesuatu yang penting di sana (http://www.youtube.com/watch?v=6_hJxKVMqt4).

Pidato Soekarno di hadapan kongres Amerika sangat memukau. Dengan gayanya yang khas, Soekarno menjelaskan lima dasar bangsa Indonesia. Hadirin yang mendengar pidato presiden pertama itu tampak terkesima. Tepuk tangan bergemuruh, baik di tengah pidato, saat Soerkarno menyatakan dengan lantang satu persatu dasar negara Indonesia, lebih-lebih di akhir pidato.

Tapi Soekarno telah berlalu. Kita tak pernah melupakan Soekarno, tapi tak baik terlalu mengingat masa lalu. Kebanggaan pernah memiliki presiden seperti Soekarno tak perlu menghalangi kita untuk maju.

Jadi, mari melihat dua calon presiden kita berpidato. Pidato Prabowo yang ada dalam video tersebut diambil dari pidatonya di Nanyang University, Singapura. Dalam pidato tersebut Prabowo secara tegas dan jelas menjelaskan tentang dua ajaran penting dari filsafat jawa, tepo seliro dan tenggang roso.

Tampak dalam pidato itu Prabowo sama sekali terlihat begitu menguasai panggung. Tanpa teks, dia menjelaskan dua ajaran yang menjadi dasar kehidupan harmonis dan damai itu kepada hadirin yang ada di Negeri Singa. Meski tak sehebat Soekarno, Prabowo bisa menampilkan diri secara terhormat di hadapan orang asing.

Lalu bagaimana dengan pidato Jokowi? Seperti tertulis di video itu, Pidato Jokowi dihelat di Kuningan Jakarta dalam rangka pertamuan wali kota seAsean. Tak seperti Prabowo, Jokowi lebih tampak membaca teks bahasa Inggris daripada berpidato.

Semuanya datar. Tak ada tekanan dalam suaranya. Tak ada pengaturan suara yang membuat hadirin terbawa. Video tak menayangkan suasanan ruangan ketika Jokowi berpidato saat itu. Tapi kita bisa  membayangkannya; membosankan.

Dari dua pidato itu, kita pun tahu,  siapa yang akan bisa membuat kita bangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun