Salah satu mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG yang sedang meelaksanakan KKN di salah satu desa di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Jawa Tengah ialah Anna Miftakhul Choiriyah ia sedang menempuh pendidikan S1 Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN WALISONGO Semarang, anna yang berasal dari daerah lereng gunung ungaran ini memilih mengabdi di daerah lereng gunung sindoro dikarenakan beberapa hal diantaranya mencari suasana baru dan di desa tersebut merupakan desa yang tepat untuk menjalankan program kerja yang sedari awal sudah di rencanakan.
Dalam pengabdiannya anna menjalankan salah satu pokjanya yaitu membantu mengajar di TK (Taman Kanak-kanak). Di dalam waktu pengabdiannya banyak hal yang ia dapat ketika memasuki dunia anak anak, Â setiap anak memiliki karakternya masing-masing dan setiap anak harus diperlakukan beda sesuai dengan karakternya, misal ada anak yang memang sudah sangat aktif dan memiliki jiwa yang kompetensi maka harus ada sedikit quis agar membangkitan semangat anak tersebut.Â
Begitu pula ada anak yang sangat pendiam namun tidak mau mengikuti pembelajaran cara mengatasinya adalah dengan mengajak ngobrol pelan-pelan dan dituntun untuk mengerti apa yang sedang dikerjakan. Selebihnya banyak murid yang suka bercerita suka berbagi pengalamannya dan banyak juga murid yang sewajarnya hingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Ditengah waktu pengabdiannya di TK Dharma Wanita dalam setiap kelasnya ada murid ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), di TK A terdapat satu AbK bernama gentano anak berumur 5tahun ini termasuk ABK dengan kategori down syndrome tuna grahita, tuna grahita adalah seseorang yang mengalami masalah dalam perkembangan mentalnya.Â
Dimana dia dapat memahami apa yang di pelajarinya namun dalam pengucapannya dia tidak mampu mengucapkan dengan jelas, gentano merupakan anak yang cerdas ia dapat membaur dengan teman-teman yang lainnya. teman-teman kelas A juga mempuyai rasa toleran yang tinggi, mereka tidak membanding-bandingkan dan tidak menganggap bahwa gentano berbeda.
Di kelas B juga ada satu anak ABK juga  bernama Jeremy sering dipanggil jimmy, jimmy merupakan anak berkebutuhan khusus yang berusia 6tahun. Jimmy adalah ABK termasuk dalam down syndrome tunawicara, jimmy dapat mendengar dan memahami apa yang dikatakan oranglain namun dia tidak dapat mengucapkan apa yang ingin ia ucapkan. Jimmy juga merupakan anak yang sangat cerdas, dia dapat memahami hal-hal yang dipelajarinya dan dapat mencocokan dengan benda dan hal disekitarnya.Â
Jimmy juga mempunyai badan yang lemas hal ini dapat ditandai ketika dia sedang tidak vit maka untuk duduk bersandar saja dia dapat tumbang.
Namun guru-guru dan teman-teman di TK Dharma Wanita ini sangatlah mempunyai rasa toleran yang tinggi, dibuktikan dengan TK umum yang bersedia menerima anak berkebutuhan khusus sehingga orang tua dn anak ABK tersebut mendapatkan pendidikan tanpa harus jauh ke kota untuk bersekolah di sekolah luar biasa. Jadi dapat dibilang sangatlah membantu warga disekitar arena Tk tersebut dengan sukarela dan terbuka terhadap emua anak anak yang akan bersekolah di TK tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H