Manuver RK + Nasdem menarik untuk dicermati dan menjadi berita hangat akhir-akhir ini, bahka yang dulu menjadi pendukungpun sekarang mulai kepanasan dan mulai melancarkan berbagai serangan, hehe.
Berita terupdate adalah 3 poin permintaan Nasdem yang disetujui RK, yaitu menjaga kebhinnekaan, tidak masuk partai politik apapun juga, dan yang paling mengejutkan adalah dukungan kepada Jokowi di pilpres 2019.
Mengejutkan karena RK menjadi walikota diusung oleh Gerindra + PKS, RK menambah daftar orang2 yang tiba2 berganti haluan secara drastis, menemani Anies, hehe
(meski Anies jauh lebih dramastis karena dulunya jadi jubir Jokowi dan mengolok2 lawan, sedangkan RK sejak awal memang bukan kader siapapun juga dan netral sikapnya, bahkan dari pernyataan2 dan sikap yang ada, RK memang cenderung tidak sejalan dengan PKS dkk, siapa tahu dari awal dia memang pendukung Jokowi? Hehe)
Langkah RK ini sebenarnya sangat wajar, bahkan pernah diprediksi oleh penulis di artikel setahun yang lalu DISINI
Kenapa sangat wajar, sederhana saja :
RK salah satu yang sangat berpotensi untuk menjadi presiden RI kedepannya, cerdas, santun, cenderung bersih dan tidak tersangkut kasus, prestasi cukup bagus, muda, cakep dan yang terpenting, religius pula, benar2 paket komplit, hehe.
Dan sangat dipuja2 rakyatnya di bandung/jabar, karena dalam lubuk hati masyarakat Sunda juga sangat merindukan ada sosok yang bisa menggantikan suku Jawa yang selama ini mendominasi jabatan presiden.
Mimpi jadi presiden bukan mimpi di siang bolong dengan kualifikasi diatas.
Nah masalahnya seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia hanya dikuasai oleh 3 dinasti, yaitu Orla (Pdip dkk), Orba (Golkar, Gerindra dkk), dan Cikeas. Orba sangat jelas, calon mereka di 2019 adalah Prabowo, calon cadangan/penerus juga jelas yaitu Sandiaga Uno yang sudah dipersiapkan sejak sekarang. Cikeas lebih jelas lagi 1000% Agus.
Mereka sudah terbiasa dengan sistem dinasti dimana pengganti hanyalah sedarah dan orang-orang dekat saja.