Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Paskah dari Khotbah Habib Rizieq

16 April 2017   18:22 Diperbarui: 17 April 2017   04:00 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Forgiveness, sumber gambar : pinterest.com

Beberapa waktu yang lalu, beredar video khotbah HR yang cukup menghebohkan, yaitu disaat beliau mendoakan dan mengajak umat Muslims yang hadir untuk turut mendoakan hal-hal yang buruk pagi umat Muslims pemilih Ahok.

Berikut link videonya :

https://www.youtube.com/watch?v=_07txVYg8EE&feature=youtu.be

Yang secara garis besar adalah mendoakan umat Muslims pemilih Ahok untuk :

  • Dipersulit hidupnya
  • Jangan disembuhkan penyakitnya, bahkan buat lebih sakit keras lagi, dan jangan kasih obatnya
  • Sempitkan rezekinya
  • Susahkan urusannya
  • Hancurkan kehidupannya

Dan kali ini tidak bisa disangkal mengatakan videonya palsu/bukan dia yang khotbah, karena ada beberapa video dengan isi yang kurang lebih sama.

Berikut link video lainnya :

https://www.youtube.com/watch?v=g7ug13zQidA, 

dimana dapat tambahan bonus doa supaya dipecat dari tempat kerja, tidak bahagia, susah dan sedih tiap hari.

Ada pertanyaan yang timbul saat penulis menonton video tersebut :

  • Benarkah Islam atau ajarannya seperti itu? Dengan bangga mendoakan orang lain (bahkan sesama Muslims) yang jelek-jelek hingga minta Allah menhancurkan hidupnya?
  • Bukan dosakah mendoakan seperti itu? Kenapa seorang Habib malah mengajak umatnya berdosa berjamaah?
  • Benarkah Allah senang dan menyuruh umatnya untuk berdoa seperti itu dan bahkan akan mengabulkan doa seperti itu?

Teman-teman Muslims yang paham jawabannya, mohon memberi pencerahan.

Sekilas saja, meski penulis seorang Kristiani, tapi kita semua tentu paham bahwa tidak mungkin ada agama yang mengajarkan seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun