Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP "Bunuh Diri" Massal? atau "Dibunuh" Sistematis?

24 Januari 2015   20:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:27 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlalu aneh membaca perkembangan berita akhir2 ini..
1. Diawali dari Jokowi mencalonkan BG yang jelas2 bermasalah..
2. KpK mendadak menetapkan tersangka tanpa pemeriksaan dll..
3. Dpr menjadi mesra dan mengadakan rapat tercepat sepanjang masa, 1 hari sudah mutuskan OK..
4. Pdip n koalisi berkoar2 di berita BG harus tetap diangkat.. (meski tahu melawan arus dan dihujat rakyat)
5. Jokowi memilih plt sekaligus mengganti kabareskim..
6. Hasto maju menyerang samad..
7. Sugianto maju menyerang bw..
8. Kabareskim baru lsg menangkap bw dengan "sandiwara" teror yang terasa dilebih2kan dan ga normal..
9. Kabarnya ada pihak lain lagi yang mau nyerang adnan..
And the story continues..
Aneh sekali tahapan2 diatas, kecelakaan dan blunder berulang biasa? anak TK saja tahu kalo itu "bunuh diri" massal pdip..
Sekarang Jokowi dan Megawati jadi sasaran tembak dan hujatan seluruh Indonesia..
Apakah itu yang pdip rencanakan? Tentu lebih gila lagi kalo merencanakan kematian sendiri..
Lalu apa yang sebenarnya terjadi?
Kalau berandai2 bisa banyak kemungkinan intelijen lain yang bisa kita khayal, tetapi beberapa teori dasar dalam cerita detektif manapun juga tetap berlaku..
1. Harus ada motif
2. Harus ada korban
3. Harus ada pelaku
4. Pelaku dan korban beda
1 dan 3 tidak jelas, tapi no 2 sudah jelas, polri kpk dan korban terbesar justru Jokowi dan Megawati (PDIP) sendiri !
Aneh sekali.. Jokowi pelaku sekaligus korban..
Megawati juga..
KPKpun sama, dia pelaku penetapan tersangka dan sekarang menjadi korban.. (dimana ini dgn mudah diprediksi)
Polri malah mengkorbankan diri dengan penangkapan penuh "sandiwara dan kehebohan"..
Plus hendropriyono mantan kepala BIN yang penuh trik intelijen tingkat tinggi malah menyarankan bg segera di lantik di media. Yup di media !.. apa terlalu nganggur gitu sengaja di media? Telp presiden juga bisa..
Penulis merasa ada skenario besar dari semua ini, masih ada benang merah yang terputus dari tahapan diatas.. sangat mungkin ada intervensi pihak2 lain diluar korban diatas... karena bagaimanapun terlalu aneh bila semua korban dan pelakunya diri sendiri..
Mungkinkah para mafia sedang gerah dan beraksi?
Mungkinkah ini skenario bersih2 massal?
Siapakah sutradaranya?
Kita hanya bisa berdoa semoga Tuhan sang sutradara sejati turun tangan dan hasil akhirnya terbaik untuk bangsa ini.. amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun