Heboh Panama Papers terus berlanjut, terutama antara ketua BPK dan Ahok. Sekarang semua yang berjudul Ahok, laris manis, apapun itu isu/artikelnya..
Tetapi justru disanalah uniknya, kita sebagai kaum awam jadi paham, bahwa sebenarnya tergantung media dan kita sendiri, "lampu sorot" atau isu heboh itu mau diarahkan kemana.
Contoh paling simple adalah terdaftarnya nama Adik Ahok di Panama Papers, semua orang bertanya-tanya dan menyerang Ahok, tanpa mereka sadari, atau pura-pura tidak sadar, bahwa sebenarnya Adik Pak Prabowopun masuk lho, kok ga ada yang tanya kenapa masuk? hahaha...
Ya begitulah, semua hanya tebang pilih, sama dengan kasus sumber waras dll, meskipun bisa jadi Ahok bersalah, tetapi adalah fakta bahwa hukum dan politisi memilih kasus yang di ibukota dan hot, bukan di daerah. Padahal di daerah korupsinya jauh lebih masif.
Artikel ini bukan membahas kenapa Adik Ahok masuk Panama Papers, ataupun kenapa Adik Prabowo juga masuk Panama Papers, tetapi hanya intermezzo saja, bahwa adalah fakta bahwa :
1. "Lampu sorot" mau diarahkan kemana = terserah media dan kita, media terserah siapa yang punya media dan bermodal..
2. Bila ingin adil, maka seharusnya semua pejabat/saudara pejabat yang masuk Panama Papers harus menjelaskan/konferensi pers, semua harus disorot, dan semua harus pembuktian harta terbalik
Bila keadilan itu tidak ada, maka jelas bukan semua pendapat hanya abal-abal? Baik Ahok Lovers maupun Haters, semuanya hanya MEMILIH isu dan fakta yang mendukung pemikiran mereka saja, hahaha...
Ya begitulah zaman sekarang, kita hanya melihat fakta2 yang kita senangi, bukan melihat fakta keseluruhan.
Panama Papers ini tidak penting, karena memang tidak mungkin menyentuh para pejabat tersebut, sudah terlalu masif dan mengakar kemana2, yang penting seharusnya moment ketua BPK yang tersangkut ini dimanfaatkan untuk penataan lembaga BPK kedepannya...
lihat artikel: