dan sudah terang benderang bahwa kasus ini diada-adakan hanya untuk menekan JK/Rini = hanya kasus politik, dijamin penyelesaiannya damai asalkan permintaan pembidik dipenuhi.
Penulis bukan ingin membela mati-matian Lino, karena kenal saja kagak. Tetapi dari cara bicara dan bahasa tubuh Lino mengirim sinyal2 seperti diatas.
Sinyal kekecewaan yang luar biasa. Anak negeri cerdas, mengabdi siang malam, hasil kerja nyata tidak dihargai, malah dibui dan diusir dari negeri sendiri, masih ada harapankah negeri ini?
Seandainya korupsi terjadi, kemungkinan besar hanya salah prosedur dan salah kebijakan (persis seperti kasus Dahlan Iskan), kalau terbukti ada aliran dana ke rek pribadi, maka silakan, bui saja seumur hidup, kalau perlu kirim ke monas, hahaha...
Bahkan seandainya ada aliran danapun, tetap kita tidak bisa menampik hasil kerja nyata yang dihasilkan = kita turut bersalah membiarkan sistem penuh celah2 korupsi terjadi.
anak sebaik apapun, kalau dicemplungin ke lingkungan berlumpur, pasti kena lumpur..
Anyway, kasus sudah berlanjut hingga jadi tersangka dan orangnya sudah dipecat, ya DIPECAT, bukan mengundurkan diri.
Masih terhormat papa minta saham bukan? wkwkwk...
Â
Tapi kasus ini membuat kita teringat dan tersadar :
Bu Sri Mulyani telah pergi dan takut untuk kembali..